• My Account
  • Contact Us
Senin, Januari 30, 2023
Senin, Januari 30, 2023
Aksara Newsroom
  • Login
  • Beranda
  • Lingkungan
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini & Profil
  • Hukum & Kriminal
  • Travel Newsroom
    • Destinasi
    • Budaya
    • Kuliner
    • Humaniora
  • Olahraga
  • Lokal Newsroom
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Lingkungan
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini & Profil
  • Hukum & Kriminal
  • Travel Newsroom
    • Destinasi
    • Budaya
    • Kuliner
    • Humaniora
  • Olahraga
  • Lokal Newsroom
No Result
View All Result
Aksara Newsroom
No Result
View All Result
Home Opini & Profil

Permainan Kata dan Kelicikan Logika

by Redaksi Aksara
11 Desember 2021
Reading Time: 4 mins read
0 0
0
Permainan Kata dan Kelicikan Logika

Imam Shamsi Ali
Presiden Nusantara Foundation,
Imam/Direktur Jamaica Muslim Center

Malam ini saya akan memberikan materi kepada peserta Nuvha. Nuvha atau Nusantara Virtual Halaqah adalah program pekanan remaja/pemuda nusantara yang menjadi bagian dari program Pesantren Nur Inka Nusantara Madani di Amerika.

Sambil mencoba memikirkan kerangka materi tentang urgensi menghormati orang tua, tiba-tiba terpikir kembali betapa lemahnya remaja masa kini dalam menghadapi lalu lintas pemikiran yang berkembang. Pemikiran-pemikiran nyeleneh, bahkan menyesatkan, begitu kerap mendominasi dunia remaja kita.

Sesungguhnya jika kita ikuti secara jeli pemikiran-pemikiran nyeleneh itu, ada dua hal yang dominan sebagai karakternya. Satu, ada permainan kata yang penuh muslihat dan penipuan. Dua, ada kelicikan logika.Permainan kata yang kita maksud adalah melontarkan sebuah isu secara samar-samar, tapi dengan kata yang menyesatkan. Contoh terdekat adalah ketika seseorang mengatakan, “Tidak ada perintah salat lima waktu dalam Al-Quran”.

Perhatikan baik-baik. Renungi dalam-dalam. Sekiranya yang mendengarkan itu tidak jeli memahami maksud dari kalimat itu, maka pasti kesimpulannya: “Al-Quran tidak mewajibkan salat lima waktu”. Walaupun kalimatnya seperti tadi: “Tidak ada perintah salat lima waktu dalam Al-Quran”.

Di sinilah anak-anak remaja dan pemuda kita akan merasa tidak terlalu penting untuk menjalankan salat 5 waktu. Toh, Al-Quran tidak mewajibkan. Sungguh komunikasi yang sangat misleading alias menyesatkan.

Contoh lain permainan kata-kata yang menyesatkan adalah: “Saya Muslim tapi saya tidak yakin dengan Syariah”. Sebenarnya ini permainan kata untuk membangun rasa “phobia” (takut) bahkan kebencian kepada aturan-aturan yang diajarkan Islam. Dengan kata-kata yang memang sering dipakai sebagai ekspresi “phobia” itu orang akan berasumsi bahwa Syariah itu adalah “bengis”, keras, inhumane (tidak manusiawi) bahkan berbahaya.

Sementara logika yang licik juga sering didemonstrasikan untuk mengelabui bahkan menyesatkan banyak umat dan remaja/pemuda muslim khususnya. Kelicikan logika ini seringkali didemonstrasikan seolah akal sehat, pemikiran rasional, wawasan luas, dan seterusnya.

Ketika kemudian ada pendapat paradoks darinya maka serta merta akan dituduh sebagai pemikiran irrational (tidak masuk akal) dan berwawasan sempit.

Contoh dari logika licik itu adalah ketika seseorang mengutip hadits Rasul: “Barangsiapa yang akhir kalamnya laa ilaaha illa Allah maka dia masuk surga”. Permainan logika kemudian dipakai dengan mengatakan secara tidak jujur bahwa Islam itu mementingkan “bekerja” bahkan “berjuang” atau berdarah-darah dalam bahasa orang tersebut. Dan bukan hanya “kata” seperti pada hadits itu.

Permainan logika nan licik ini sangat berbahaya. Satu, karena dengan pikiran yang sederhana orang akan berkata jika hadits itu tidak benar. Dua, Islam itu bukan agama serius. Apalagi dipoles dengan kata-kata: “Emangnya Barbie?“

Padahal kalau saja logika yang disampaikan itu jujur maka pastinya akan dipahami bahwa hadits itu benar. Pertama, karena kita memang yakin bahwa seseorang itu masuk surga karena rahmat Allah. Dan kita tidak tahu rahmat itu datang kapan dan karena apa.

Kedua, kata “qaulun” (perkataan) dalam bahasa Arab tidak saja perkataan lisan. Tapi bisa berarti ekspresi akhir dari seseorang yang menggambarkan laa ilaaha illa Allah. Artinya ketika seseorang mengucapkan kalimat tauhid itu, berarti hidupnya telah dilalui di atas kalimat tauhid itu.

Tapi namanya juga permainan logika yang licik yang juga disampaikan dengan permainan, memang bertujuan mengelabui dan menyesatkan umat.

Contoh lain dari permainan logika yang licik adalah pernyataan kalau Islam itu tidak sempurna. Anehnya orang yang mengatakan demikian justru mengutip ayat Al-Quran: “Pada hari ini Aku sempurnakan agamamu, dan aku penuhi kepadamu nikmatku, dan aku ridho Islam menjadi agamamu”.

Kelicikan logika dengan permainan kata-kata ini sangat berbahaya. Dengan ungkapan jika Islam tidak sempurna maka agama ini tidak bisa menjadi acuan hidup. Karena untuk apa sesuatu yang tidak sempurna menjadi jaminan pegangan hidup?

Saya justru menganggap ini logika aneh bahkan terbalik (twisted). Karena kesempurnaan Islam bukan saja telah menjadi kesepakatan umat. Tapi memang ditegaskan secara terbuka oleh Al-Quran seperti yang disebutkan tadi.

Seandainya orang tersebut punya logika sehat maka dia akan menerima bahwa Islam itu sempurna. Yang tidak sempurna adalah orang Islam yang terus perlu menyempurnakan diri, baik dalam pemahaman maupun amalan. Islam itu sempurna. Tapi muslim selalu dalam proses menuju kepada kesempurnaan.

Itulah yang ditegaskan dalam Al-Quran: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan takwa yang sesungguhnya. Dan jangan mati kecuali dalam keadaan Muslim” (Al-Imran: 102).

Artinya untuk mati sebagai seorang muslim perlu proses. Proses itulah yang diekspresikan dengan kata-kata: “Bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang sesungguhnya”.

Oleh karena muslim itu berproses, maka seorang muslim tidak sempurna. Kadar keislaman akan terukur dan ketahuan ketika seseorang telah mengembuskan napas terakhirnya.

Yang ingin saya sampaikan adalah, umat ini harus berhati-hati dengan kecenderungan kelompok orang-orang seperti ini. Mereka pintar bermain kata dengan logika yang terkadang terbolak-balik (twisted mind).

Dan kalau ini semua dijadikan dasar gerakan moderasi, saya khawatir justru moderasi yang harusnya positif bahkan harus berbalik menjadi negatif dan berbahaya. Karena jika moderasi dipahami sebagai pengalihan pemahaman agama dari “jalan lurus” ke “jalan nyeleneh”, maka dengan sendirinya hanya akan mengganggu singa yang sedang menikmati ketenangan dzikir.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Tanggung Jawab SMSI dan Bisnis Media di Tahun Politik

Tanggung Jawab SMSI dan Bisnis Media di Tahun Politik

by Redaksi Aksara
26 Desember 2022
0

Tanggung jawab perusahaan pers terhadap kemandirian dan kebebasan pers

Eksplorasi Sebagai Upaya Penyelamatan dari Kepunahan Sumber Daya Genetik Lokal di Bangka Belitung

Eksplorasi Sebagai Upaya Penyelamatan dari Kepunahan Sumber Daya Genetik Lokal di Bangka Belitung

by Redaksi Aksara
20 Desember 2022
0

Oleh : Siti Purwanti, Mahasiswa Magister Ilmu Pertanian-Universitas Bangka Belitung Pengertian eksplorasi bisa didefinisikan sebagai sebuah kegiatan pencarian terhadap suatu...

Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang untuk Pengembangan Pertanian

Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang untuk Pengembangan Pertanian

by Redaksi Aksara
16 Desember 2022
0

Oleh : Siti Purwanti

Load More
Next Post
Sikapi Antrian BBM di SPBU, DPRD Babel Sesalkan Lambannya Penanganan di Lapangan

Sikapi Antrian BBM di SPBU, DPRD Babel Sesalkan Lambannya Penanganan di Lapangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

  • Nestapa Pegiat Lingkungan di Beltim, Getol Suarakan Penyelamatan Lingkungan Berujung Persekusi

    Nestapa Pegiat Lingkungan di Beltim, Getol Suarakan Penyelamatan Lingkungan Berujung Persekusi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasil Produksi Tambang Mitra PT Timah Harus Dikembalikan kepada Pemilik IUP, Bagaimana Pengawasannya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mega Proyek RSUD DH Pangkalpinang Senilai 47 Miliar Molor, Ini Penyebabnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usai Kapolri Singgung Brantas Soal Judi, Tiba-tiba Seluruh Game Zone di Pangkalpinang Tutup, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spanduk Selamat Datang di Wisata Kampung Banjir Terbentang di Kampak Kulan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
adv adv adv
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Nestapa Pegiat Lingkungan di Beltim, Getol Suarakan Penyelamatan Lingkungan Berujung Persekusi

Nestapa Pegiat Lingkungan di Beltim, Getol Suarakan Penyelamatan Lingkungan Berujung Persekusi

7 Januari 2022
Hasil Produksi Tambang Mitra PT Timah Harus Dikembalikan kepada Pemilik IUP, Bagaimana Pengawasannya?

Hasil Produksi Tambang Mitra PT Timah Harus Dikembalikan kepada Pemilik IUP, Bagaimana Pengawasannya?

14 Oktober 2022
Mega Proyek RSUD DH Pangkalpinang Senilai 47 Miliar Molor, Ini Penyebabnya

Mega Proyek RSUD DH Pangkalpinang Senilai 47 Miliar Molor, Ini Penyebabnya

12 Februari 2022
Usai Kapolri Singgung Brantas Soal Judi, Tiba-tiba Seluruh Game Zone di Pangkalpinang Tutup, Ada Apa?

Usai Kapolri Singgung Brantas Soal Judi, Tiba-tiba Seluruh Game Zone di Pangkalpinang Tutup, Ada Apa?

23 Agustus 2022
Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya

Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya

1
Larangan Ekspor Timah, Berdampak Terhadap Pelaku Usaha dan Perekonomian Babel?

Larangan Ekspor Timah, Berdampak Terhadap Pelaku Usaha dan Perekonomian Babel?

1
Tak Ditemukan Kerugian Negara, Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di DPC Demokrat Pangkalpinang Dihentikan

Tak Ditemukan Kerugian Negara, Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di DPC Demokrat Pangkalpinang Dihentikan

1
Ketua DPC PPP Pangkalpinang : Struktur Kepengurusan Diisi Oleh Generasi Muda

Ketua DPC PPP Pangkalpinang : Struktur Kepengurusan Diisi Oleh Generasi Muda

0
Menilik Komitmen Perbaikan dan Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang di Wilayah Operasional PT Timah Tbk

Menilik Komitmen Perbaikan dan Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang di Wilayah Operasional PT Timah Tbk

30 Januari 2023
Kenalkan Peluang Usaha Minyak Atsiri ke Mitra Binaan, PT Timah Gelar Sharing Session dengan Penggiat Atsiri

Kenalkan Peluang Usaha Minyak Atsiri ke Mitra Binaan, PT Timah Gelar Sharing Session dengan Penggiat Atsiri

28 Januari 2023
Lelang Jabatan Sekda Kota Pangkalpinang Resmi Dibuka, Masih Kosong Pendaftar?

Lelang Jabatan Sekda Kota Pangkalpinang Resmi Dibuka, Masih Kosong Pendaftar?

27 Januari 2023
Seleksi JPT Pratama Tahun 2023 di Pemprov Babel dibuka, Ini Ketentuannya

Seleksi JPT Pratama Tahun 2023 di Pemprov Babel dibuka, Ini Ketentuannya

27 Januari 2023
ADVERTISEMENT

Tags

#ekspor #Pangkalpinang #politik #PPPK #Timah Advertorial Algafry Anggi Siahaan ASN Bangka Belitung Bangka Tengah Bantuan PT Timah Belitung Bupati Bangka Tengah CSR PT Timah Demokrat DPRD Hilirisasi Investasi Jokowi Kecelakaan Helikopter Lingkungan Maulan Aklil MIND ID Molen Nelayan Pangkalpinang Pelabuhan Pemilu 2024 Perbasi Politik Program CSR PT Timah Tbk PT MSK PT Timah PT Timah Tbk Reklamasi Rosdiansyah Rasyid Sungailiat Tambang Tambang Timah Timah TINS TSL Ausmelt Furnace Walikota Pangkalpinang Wali Kota Pangkalpinang
  • Newsroom
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2021 Aksara Newsroom - All rights reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Lingkungan
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini & Profil
  • Hukum & Kriminal
  • Travel Newsroom
    • Destinasi
    • Budaya
    • Kuliner
    • Humaniora
  • Olahraga
  • Lokal Newsroom

Copyright © 2021 Aksara Newsroom - All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In