PANGKALPINANG – Gelombang aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM masih terus berlanjut di Bangka Belitung. Kali, aksi unjuk rasa kembali digelar di kawasan Simpang Tujuh, Pangkalpinang pada Rabu (14/09/2022). Sebelumnya aksi serupa juga terjadi pada 7 Maret 2022, di Gedung DPRD Babel.
Masa aksi ini tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di se-Babel yang menamakan dirinya Gerakan Masyarakat Sipil (Gemas) Bangka Belitung menolak kenaikan harga BBM.
Saat aksi penolakan berlangsung, Ketua DPRD Provinsi Babel, Herman Suhadi, menemui para masa. Dirinya menyampaikan bersedia dan sepakat untuk mengantarkan aspirasi ataupun tuntutan yang dilayangkan oleh massa aksi.
“Kita akan sampaikan aspirasi ini segera ke pemerintah pusat,” ungkapnya, didampingi oleh Asisten Administrasi Umum Provinsi Babel, Yunan Helmi.
Herman menyebutkan, dirinya sebagai wakil rakyat adalah tugasnya dalam menerima aspirasi masyarakat untuk kemudian disampaikan ke pemerintah pusat secepat mungkin sesuai dengan tuntutan masyarakat Bangka Belitung.
Lebih lanjut, terlebih lagi aksi-aksi seperti hal ini sedang berlangsung hampir di seluruh Indonesia.
Adapun beberapa point tuntutan yang disampaikan oleh masa aksi sebagai berikut:
- Cabut kebijakan kenaikan harga BBM dan berantas mafia migas.
- Cabut UU Cipta Kerja, UU IKN, UU Minerba dan batalkan RKUPH dan RUU Sisdiknas
- Tegakkan reforma agraria sejati.***