PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id –
Proses pengembangan beberapa destinasi di kawasan objek wisata Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang kini sedang berlangsung dikerjakan. Tampak para pekerja masing-masing sibuk mengerjakan sejumlah kontruksi bangunan di kawasan tersebut.
Progres pengembangan destinasi di kawasan ini diklaim telah mencapai 45 persen. Sehingga ditargetkan selesai dikerjakan pada akhir Desember 2022.
Ada 6 jenis proyek pembangunan yang dilakukan di lokasi itu, diantaranya pembangunan pedestarian, mushola baru, penambahan bangunan plaza kuliner, menara pandang hingga pembangunan lahan parkir.
Di lokasi ini sebelumnya, terdapat pula keberadaan kios cinderamata mata dan plaza kuliner yang telah dibangun beberapa tahun lalu.
“Totalnya ada 6 jenis proyek pembangunan. Semuanya menggunakan dana DAK, anggaran kurang lebih 6 miliar lebih. Untuk progresnya atau persentase pekerjaan antara 35-45 persen,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Muhammad Yasin, Kamis (22/9/2022).
Baca juga: Senilai Rp1,3 Miliar Dana Bantuan Partai Politik di Pangkalpinang Telah Disalurkan, Ini Rinciannya
Menurut Yasin, pengembangan sektor wisata dan ekonomi kreatif saat ini yang menjadi skala prioritas adalah peningkatan fasilitas atau objek destinasi di kawasan Pantai Pasir Padi. Adapun penataan dilakukan secara bertahap.
Tak hanya diharapkan dapat menunjang fasilitas publik di area objek wisata, fasilitas publik yang dibangun ini juga dapat mendongkrak nilai jual bagi pelaku UMKM hingga sektor pendapatan asli daerah (PAD).
“Bicara peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif itu memang banyak skema yang bisa kita susun. Yang pasti untuk skala prioritas destinasi wisata kita yang pertama adalah pariwisata Pantai Pasir Padi maupun wisata kota atau mengenal bangunan bersejarah,” katanya.
“Untuk (biaya sewa kios-red) itu belum tahu. Masih dibahas lagi. Nanti ada aturannya yang mengatur itu, ya,” ujar Yasin.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya
Yasin berkata meski sejauh ini fasilitas yang dimiliki belum tampak representatif untuk bisa dikatakan sebagai suatu objek yang memang benar-benar destinasi mempuni atau dapat andalkan, maka dibutuhkan penataan yang lebih lanjut, baik penataan pedagang maupun kebersihannya.
“Pola pikir masyarakat di dalam menyikapi pentingnya memelihara destinasi itu. Disitu kita tata rapi-rapi sebaik-baiknya dan tata kelola untuk lapak pedagang kita tata lebih baik,” kata Yasin, menyikapi dengan serius.
“Pepohonan kini mulai di tata di atas lahan sepanjang 460 meter di aset lahan Pemkot Pangkalpinang 5,8 hektar tersebut,” lanjut dia.
Baca juga: Anak Buahnya Diperiksa Terkait Pencairan Dana Parpol, Ini kata Wali Kota Pangkalpinang
Meski sejumlah tahap pengembangan di kawasan ini telah dilakukan, Dispar Pangkalpinang sebelumnya sudah memiliki masterplan yang menjadi rencana induk pembangunan kawasan tersebut.
Menurut Yasin, progres dari masterplan itu sendiri baru berjalan sekitar 70 persen dari proyek yang ada saat ini.
“Walaupun masih dalam volume terbatas, karena anggarannya terbatas ya, tapi kami sudah berusaha untuk memulai itu. Secara keseluruhan dari rencana master plan yang kita susun itu paling baru 70 persen infrastruktur yang dibangun disitu,” kata Yasin, menambahkan.
Penulis : Hendri J. Kusuma/dd