PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sekolah di tahun 2022. Selain rehab sekolah, pembangunan ruang kelas baru (RKB) juga diprioritaskan terhadap dua sekolah di daerah itu.
Di samping peningkatan infrastruktur di satuan pendidikan, pelatihan kompetensi bagi tenaga pengajar atau guru juga dilakukan guna meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
“Pembangunan ruang kelas baru ada dua tempat yaitu di SMP 6 dan SMP 2, jadi untuk lelang ada dua sekolah. Untuk rehab ada beberapa sekolah,” kata Kepala Disdikbud Kota Pangkalpinang, Erwandi saat dikonfirmasi, Senin (26/9/2022).
“Prioritas kita pertama peningkatan mutu atau kompetensi, disamping peningkatan sarana prasarana,” ujar dia.
Baca juga: Senilai Rp1,3 Miliar Dana Bantuan Partai Politik di Pangkalpinang Telah Disalurkan, Ini Rinciannya
Erwandi menuturkan, RKB ini memang sangat dibutuhkan dalam persoalan daya tampung yang terbatas disaat penerimaan peserta didik baru. Adapun pengajuan RKB juga telah diusulkan oleh beberapa sekolah lainnya di Pangkalpinang.
“Kalau untuk RKB dianggarkan sekitar Rp 1,7 miliar dari APBD. Untuk DAK ada juga untuk rehab sekolah ada sekitar beberapa miliar dialokasikan,” kata dia.
“Sebenarnya yang mengajukan ada SMP 7, SMP 3, SMP 5, tetapi akan dilaksanakan pelan-pelan akan diprioritaskan. Kita memahami dari kondisi keuangan kita,” imbuhnya.
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya
Selain rehab sekolah dan penambahan ruang kelas baru, Disdik Pangkalpinang juga mendistribusikan sarana prasarana seperti bangku sekolah.
“Prasarana seperti bangku-bangku sekolah juga didistribusikan, itu sebagian. Karena memang sarana prasarana sudah memprihatinkan,” kata dia.
Sementara itu, Erwandi menuturkan dalam meningkatkan kualitas dan mutu pada satuan pendidikan dilakukan peningkatan kompetensi kepada para tenaga pengajar atau guru di sekolah melalui kurikulum merdeka.
“Program prioritas kita pertama peningkatan mutu atau kompetensi, disamping peningkatan sarana prasarana,” ujarnya.
Implementasi kurikulum merdeka belajar, kata Erwandi, diterapkan melalui kegiatan sosialisasi rutin hingga workshop dalam bagian penerapan kompetensi tersebut. Selanjutnya diharapkan ilmu yang didapatkan dapat diimplementasikan kepada murid-murid.
“Ini terus menerus kami lakukan untuk pengembangan kompetensi ini supaya guru-guru kita mendapatkan ilmu atau upgrade untuk diimplementasikan ke murid-murid,” ujarnya.
Selain melalui kurikulum merdeka, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga diharapkan dapat menyokong akses pembelajaran untuk lebih optimal. Saat ini, kata Erwandi, penyaluran dana BOS sudah memasuki tahap tiga.
“Alhamdulillah akan terserap.
Untuk rehabilitasi sudah hampir terealisasi semua, sudah sekitar 70 persen,” kata Erwandi. (hjk/dd)