PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID —
Serangan buaya yang memakan korban jiwa kembali terjadi di Provinsi Bangka Belitung. Kali ini menimpa seorang warga yang sedang memancing ikan di Sungai Kabal, Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan pada Jumat (7/2/2025).
Korban diketahui bernama Sapan (L/36), menurut informasi yang diperoleh Aksara Newsroom, korban sebelumnya pergi memancing bersama seorang rekannya dari Desa Jelutung 2.
Setibanya di sungai tersebut, korban dan rekannya pun mulai memancing dengan cara casting.
Namun sekira pukul 14.00 WIB, peristiwa nahas itu menimpa korban. Sapan yang berada di pinggir sungai tiba-tiba di terkam buaya dan langsung menyeret korban ke dalam air.
Kejadian itu disaksikan langsung oleh rekan korban yakni Bijay. Melihat rekannya diterkam buaya, Bijay segera melaporkan kejadian itu kepada pihak keluarga dan masyarakat.
“Kami menerima info tersebut tadi dan segera merespon laporan kejadian tersebut. Lokasi kejadian menurut masyarakat memang banyak predator buas dan juga terdapat papan imbauan untuk tidak memancing di sungai dikarenakan ada predator buas tersebut,” ujar Kepala Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, dalam keterangannya diterima Aksara.
Oka mengungkapkan sebelumnya upaya pencarian oleh warga sekitar sempat dilakukan. Namun hingga sore hari, korban tidak kunjung ditemukan.
“Keluarga korban kemudian menghubungi Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR,” ujar Kepala Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, dalam keterangan tertulis diterima Aksara.
Oka mengatakan setelah menerima informasi tersebut, SAR Pangkalpinang memberangkatkan I Tim Rescue menuju lokasi kejadian.
Kansar pangkalpinang juga turut mengerahkan perangkat CAPE (Crocodile Attack Protection Equipment) sebagai alat pelindung tim dan masyarakat dalam upaya pencarian terhadap korban
Basarnas juga menurunkan Drone DJI MAVIC 3T yang memiliki sensor panas tubuh manusia dan dapat digunakan untuk pencarian di malam hari.
“Semoga Tim SAR Gabungan yang ikut dalam pencarian terhadap korban diberikan kelancaran dan korban dapat segera ditemukan,” kata Oka. (hjk/dd)
Editor : Hendri J. Kusuma/dede