PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID – Aktivitas tambang ilegal kembali menggasak lahan milik Pemerintah Kota Pangkalpinang, tepatnya di sebelah kawasan BBIL Air Mawar, Kamis (7/12/2023). Ironisnya lagi, praktik tambang pada lokasi ini dikabarkan telah berlangsung sejak lama.
Meski telah menggasak lahan milik pemerintah daerah, namun aktivitas tambang tersebut tampak sulit tersentuh. Padahal di sisi lainnya, Pangkalpinang bukalah wilayah tambang.
Tak dapat dipungkiri, maraknya praktik di lokasi tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan aktivitas tambang ilegal di wilayah Pangkalpinang.
Dari pantauan di lokasi pada 7 Desember 2023, setidaknya ada empat sampai lima unit mesin dan sakan tambang yang tampak sedang beraktivitas. Akses untuk menjangkau lokasi ini pun tampak tak begitu sulit.
Fakta lainnya, TI ini berada tak jauh atau hanya bersebelahan dengan kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pangkalpinang.
Namun ternyata, usai mendapatkan keterangan dari DKP Pangkalpinang, pihaknya mengklaim telah berulang kali melaporkan aktivitas tambang itu.
“Tiap dua minggu sekali kami melaporkannya. Kami selalu mengirim laporan. Karena jika tidak ada laporan bahwa ada pembiaran,” ungkap Kepala DKP Pangkalpinang, David Oktaviandi.
David menyebutkan agar tak bias kedepannya terkait aktivitas tambang di lahan milik pemkot yang masih terus berlangsung sampai saat ini, maka pihaknya tak henti mengirim laporan atas persoalan tersebut.
“Kami selalu mengirim laporan. Bahkan kami lampirkan berikut foto aktivitasnya” kata David.
Sementara itu Kasat Satpol-PP Kota Pangkalpinang, Efran tak menampik sebelumnya telah dilakukan penindakan aktivitas penambangan di lokasi BBIL.
Hanya saja di lapangan, kata dia, penambang selalu melakukan aktivasinya secara kucing-kucingan.
“Kawasan BBIL sudah puluhan kali dilakukan penertiban dan terkahir minggu kemarin kami tertibkan. Penambang melakukan aktivitas kucing-kucingan,” pungkas dia. (*)