PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id –
Total pagu anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pangkalpinang ditetapkan secara keseluruhannya Rp 84,4 miliar di tahun 2023.
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Di tahun 2022, PUPR Pangkalpinang sendiri menerima Rp 106 miliar. Namun jumlah tersebut telah termasuk dengan DAK.
Pasalnya di tahun 2023, PUPR Pangkalpinang disebutkan tidak menerima dana alokasi khusus atau DAK. Sehingga total pagu anggaran pada tahun ini otomatis menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jelas penurunan karena tahun ini kita tidak ada DAK. Tahun kemarin DAK di Cipta Karya dan Bina Marga hampir 18 miliar,” kata Sekretaris Dinas PUPR Pangkalpinang, Agus Salim kepada Aksara, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Kolam Retensi Terak-Pedindang Diklaim Mampu Reduksi Banjir 69 Persen di Pangkalpinang
Menurut Agus, anggaran reguler di PUPR Pangkalpinang TA 2023 tidak mengalami penurunan secara signifikan.
“Untuk APDB nya tidak terlalu jauh menurun, cuma kita tahun ini tidak ada DAK. Total reguler tahun ini Rp 84,67 miliar. Tahun 2022 itu Rp 106 miliar ditambah dengan DAK,” katanya.
Agus mengungkapkan faktor alasan pihaknya tidak menerima DAK 2023, salah satunya kemantapan jalan sudah di atas 94 persen. Sehingga infrastruktur jalan telah melampaui target nasional.
Baca juga: Dianggarkan Rp 37 Miliar, Pemkot Pangkalpinang Gencarkan Penanganan dan Pekerjaan Jalan
Untu masing-masing alokasi dan pos anggaran itu, Agus menjabarkan, Cipta Karya ditetapkan sebesar Rp 39 miliar yang diperuntukkan untuk belanja bangunan gedung. Belanja bangun gedung ini salah satunya adalah pembangunan Masjid Agung Kubah Timah.
Adapun Rp 14,5 miliar yang dialokasikan di bidang Bina Marga PUPR Pangkalpinang. Kemudian anggaran lainnya juga ditetapkan di bidang Tata Ruang dan sebagainya.
Baca juga: Dispar Pangkalpinang Ajak Pelaku Usaha Tingkatkan Inovasi dan Kreatifitas
Sementara itu, PUPR Pangkalpinang telah mengalokasikan Rp 14,4 miliar untuk penanganan banjir di bidang SDA. Salah satunya akan dialokasikan untuk lanjutkan proyek kolam retensi di Bukit Nyatoh.
Upaya lainnya penanganan banjir di Pangkalpinang, selain normalisasi dan peningkatan saluran drainase, Agus melanjutkan yaitu melalui pembangunan kolam retensi Terak-Pedindang oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung.
Kolam retensi tersebut diyakini mampu mereduksi banjir hingga 69% di wilayah Kota Pangkalpinang.
Baru-baru ini, Pemkot Pangkalpinang bersama BWS dan Pemprov Babel sudah melakukan pertemuan membahas progres dari rencana pembangunan kolam retensi tersebut.
“Disamping itu kita juga baru saja rapat dengan BWS untuk penanganan banjir. Itu imbasnya lumayan. Mungkin dalam waktu dekat ini jadi dikerjakan,” pungkasnya. (hjk/dd)