NAMANG, www.aksaranewsroom.id – Radikalisme dan terorisme merupakan ideologi yang bertentangan dengan pandangan masyarakat dan negara. Oleh karena itu, diperlukan upaya sistematis untuk menanggulanginya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencegah generasi muda terpapar pemahaman yang salah.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut melalui sosialisasi yang diberikan kepada para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA).
SMAN 1 Namang menjadi lokasi sosialisasi Kebijakan Pemkab Bateng dalam Mencegah Radikalisme dan Terorisme bagi Generasi Muda yang disampaikan langsung oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, Rabu (21/06/2023).
Dihadapan para pelajar SMA yang hadir dalam sosialisasi tersebut, Algafry menyampaikan bahaya yang bisa merusak pola pikir dan tindakan yang diakibatkan oleh doktrin paham yang menyimpang dari landasan NKRI.
“Anak-anakku semua, paham radikalisme dan terorisme ini sangat berbahaya apalagi bagi generasi muda seperti kalian karena sasaran utamanya adalah kalian,” ujar Algafry mengingatkan.
Ia menegaskan jika radikalisme dan terorisme sendiri sangat bertentangan dengan moral Pancasila.
“Jangan sampai kita terdoktrin oleh paham-paham yang merusak bangsa kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Algafry memberikan pesan kepada para pelajar untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari berbagai sumber yang beredar.
“Lebih berhati-hatilah dalam menerima informasi baik dari medsos, lingkungan, dan kelompok karena doktrin itu masuk lewat media tersebut,” ingatnya.
Algafry berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme di sekolah-sekolah, maka para generasi muda dapat terhindar dari paham-paham yang menyimpang.
Senada dengan Algafry, Kepala SMAN 1 Namang, Jumani mengatakan pentingnya dilaksanakan kegiatan sosialisasi tentang pemahaman terhadap radikalisme dan terorisme.
“Kita berharap kegiatan ini dapat membentengi anak-anak kita dari kesalahan dalam menerima pemahaman yang akan berbahaya untuk anak itu sendiri,” ucapnya.
Ia menilai, generasi muda menjadi target bagi para pelaku untuk memberikan doktrin atau pemahaman yang bertentangan dengan dasar negara.
Ia menegaskan jika radikalisme dan terorisme sendiri sangat bertentangan dengan moral Pancasila.
“Jangan sampai kita terdoktrin oleh paham-paham yang merusak bangsa kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Algafry memberikan pesan kepada para pelajar untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari berbagai sumber yang beredar.
“Lebih berhati-hatilah dalam menerima informasi baik dari medsos, lingkungan, dan kelompok karena doktrin itu masuk lewat media tersebut,” ingatnya.
Algafry berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme di sekolah-sekolah, maka para generasi muda dapat terhindar dari paham-paham yang menyimpang.
Senada dengan Algafry, Kepala SMAN 1 Namang, Jumani mengatakan pentingnya dilaksanakan kegiatan sosialisasi tentang pemahaman terhadap radikalisme dan terorisme.
Ia menilai, generasi muda menjadi target bagi para pelaku untuk memberikan doktrin atau pemahaman yang bertentangan dengan dasar negara.
“Kita berharap kegiatan ini dapat membentengi anak-anak kita dari kesalahan dalam menerima pemahaman yang akan berbahaya untuk anak itu sendiri,” pungkasnya.***