JAKARTA, AksaraNewsroom.ID – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan merespons mengenai banyaknya aksi perundungan dan kekerasan antarsesama siswa yang kerap terjadi di sekolah.
Anis pun berkeinginan membentuk tim pencegahan kekerasan di seluruh sekolah di Indonesia jika dirinya jadi presiden. Unsur-unsur yang terlibat di dalamnya, yakni guru, orang tua, pakar, dan masyarakat setempat.
“Apa yang dibutuhkan? Yang dibutuhkan dibentuk tim pencegahan kekerasan, dengan jelas siapa penanggung jawabnya, siapa anggotanya,” kata Anies di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/12), dikutip dari JPNN.
Menurut Anies, tim tersebut wajib mengumumkan nama dan nomor telepon di sebuah papan yang dipasang pada setiap sekolah.
“Jadi, ketika ada kekerasan, maka korban tahu ke mana harus lapor. Hari ini kalau ada kekerasan mau (lapor) ke siapa?” ungkapnya.
Anies bahkan meminta supaya pelaku kekerasan di sekolah tak dikeluarkan atau di-drop out bila terlibat masalah. Mantan menteri pendidikan itu menyarankan supaya pelaku direhabilitasi.
“Sekolah jangan mengeluarkan anak, itu anak yang lakukan pelanggaran butuh pendidikan bukan dihentikan pendidikannya. Kan, sekarang main diberhentikan, kalau dia diberhentikan siapa yang mendidik anak ini nanti,” kata Anies Baswedan (*/jpnn)