PONGOK, AksaraNewsroom.ID – Direktur Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Babel membenarkan bahwa pihaknya sedang melakukan pengusutan terhadap pengerjaan proyek Dermaga Plengsengan Tanjung Gading, Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, yang kini sudah masuk proses tahap penyelidikan.
“Sudah masuk penyelidikan yang disana itu,” ujar Dirkrimsus Polda Babel, Kombes Jojo Sutarjo saat dihubungi Aksara Newsroom lewat telpon WhatsApp, Sabtu (18/1/2025).
Sebelumnya diberitakan Aksara Newsroom, kondisi terbilang cukup memprihatinkan tampak terlihat pada kontruksi bangunan Dermaga Plengsengan Tanjung Gading, Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, yang masa pekerjaannya baru rampung sejak 2022 silam dan dikabarkan baru dioperasikan pada akhir tahun 2023.
Proyek ini menelan biaya sekitar senilai Rp 11 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2021. Di tahun yang sama, 11 miliar juga dialokasikan untuk Dermaga Penutuk.
Berdasarkan penelusuran Aksara Newsroom, Jumat (17/1/2025), memang tak dipungkiri banyak bagian besi tambat kapal yang rusak, dinding bangunan terkelupas hingga terlihat kondisi besi cor menjulur keluar.
Santer kabar proyek ini sempat menjadi perhatian Ditreskrimum Polda Babel. Di sisi lainnya, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dalam catatannya menyatakan bahwa proyek ini mengalami keterlambatan pengerjaan.
Insiden lainnya yang dikabarkan terjadi baru-baru ini saat uji coba kapal KM Batik untuk parkir di Dermaga Plengsengan Tanjung Gading, mengakibatkan bagian lambung kapal mengalami kerusakan lantaran diduga menyerempet besi di lokasi sandar kapal tersebut.
“Kemarin saat uji coba lambung kapal batik bocor. Kena besi itu,” ujar salah seorang petugas dinas perhubungan ditemui Aksara Newsroom.
Merespon laporan warga atas kondisi itu, Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung Rina Tarol langsung memastikan keberadaan bangunan Dermaga di Tanjung Gading, menyusul banyaknya informasi atas keluhan adanya bagian kontruksi yang sudah rusak hingga masalah sefety sandar kapal.
Dirinya mengaku sangat prihatin melihat kondisi fasilitas dan konstruksi bangunan dermaga dibangun dengan uang negara ini, yang seharusnya diharapkan menjadi akses vital bagi penunjang perekonomian warga, kegiatan perdagangan hingga pariwisata itu.
Srikandi dari DPRD Provinsi Babel ini pun meminta aparat penegak hukum tak tinggal diam dan mendorong dilakukan penyelidikan atas kondisi yang terjadi dan menjadi perhatian publik tersebut.
“Ini harus menjadi perhatian serius APH, dan berharap ini menjadi atensi Kapolda Babel. Kondisi (dermaga) ini sangat memprihatinkan, yang seharusnya diharapkan menjadi akses vital bagi penunjang perekonomian warga, namun kondisi memprihatinkan” ujar Rina
- Baca Juga: 6 Truk Mobil Tangkapan Pasir Timah Berakhir Dikembalikan, Anggota DPRD Babel Ini Mengaku Bingung
Di sisi lain informasi yang didapatkannya dari pekerja kapal angkutan fery, mengungkapkan bahwa kapal tongkang sawit perusahaan yang beraktivitas atau bongkar muat di lokasi sandar kapal di dermaga tersebut.
Salah seorang pekerja kapal jenis fery yang ditemuinya juga sontak mengimbau agar anggota legislatif itu tidak terlalu dekat dengan pagar di dermaga sandar itu lantaran hampir roboh. Di sisi lain, ia juga mengeluh bahwa besi tambat tidak lagi bisa digunakan karena sudah rusak.
“Jangan di situ buk, itu nempel doang. Bahaya. Ini ikatan kapalnya juga tidak bisa lagi dipakai. Bautnya patah semua. Itu ditempel saja kayaknya enggak ditanam,” ujar beberapa pekerja kapal di lokasi.
Pada waktu yang sama, salah seorang pengawas dari dinas perhubungan setempat mengaku, sudah sering mengikatkan aktivitas kapal tongkang sawit perusahaan tersebut.
“Sudah sering diingatkan, tapi masih lah. Aturannya memang tidak boleh, mereka harus bayar atau sewa,” katanya.
Di kutip dari Antara, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan segera mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Gading untuk melayani pelayaran masyarakat lokal yang tinggal di daerah pulau.
“Tahun ini, pelabuhan tersebut akan kita operasikan dengan melengkapi beberapa fasilitas pendukungnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bangka Selatan Zamroni di Toboali, Babel, Jumat (8/4/2023).
Dia mengatakan belum ada aktivitas di Pelabuhan Tanjung Gading dan hanya dijadikan tempat tambatan perahu para nelayan. “Saat ini, hanya ada beberapa nelayan sekitar yang menggunakan pelabuhan itu, kalau aktivitas bongkar muat belum ada,” katanya.
Sebagai informasi dikutip Aksara Newsroom, Dermaga Plengsengan Tanjung Gading yang dikerjakan oleh PT Cahaya Sriwijaya Abadi dengan nilai kontrak Rp11,173 miliar pada tahun 2021, yang berakhir sekitar bulan Maret 2022. Adapun Rehabilitasi Dermaga Penutuk dikerjakan oleh PT Berkat Serasan Mandiri(BSM) dengan nilai kontrak sebesar Rp.11.220.125.000.
Penyelesaian pekerjaan kedua Dermaga tersebut sama-sama mengalami keterlambatan selama 81 hari dengan denda sebesar Rp.307.970.00 untuk paket kegiatan rehabilitasi Dermaga Penutuk. Sedangkan paket kegiatan rehabilitasi Dermaga Plengsengan Tanjung Gading mengalami keterlambatan juga mencapai 90 hari kalender dengan denda keterlambatan sebesar Rp.371.554.000
Penulis : Hendri J. Kusuma/dede