TOBOALI, www.aksaranewsroom.id – PT Timah menyerahkan santunan terhadap keluarga dari dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau tertimbun longsoran tanah di wilayah konsesi tambang, tepatnya di Desa Rindik, Toboali, Bangka Selatan pada Selasa (10/1/2023) kemarin.
Menanggapi kesigapan pihak perseroan, Didik, salah satu keluarga korban dari almarhum Bowo (49), mengapresiasi terhadap upaya PT Timah dalam menyantuni dan membantu keluarga korban.
“Kami sebagai keluarga almarhum sangat berterimakasih kepada PT Timah atas tanggung jawab mereka untuk menyantuni keluarga korban yang ditinggalkan,” ujarnya kepada wartawan dikediamannya pada Rabu (11/1/2023).
Hal lain pun dilakukan PT Timah kepada kedua anak korban laka tambang dengan menyekolahkan salah satu anak korban hingga selesai dan memberi bantuan lainnya kepada anak korban dengan pekerjaan.
“Dua hal yang dilakukan PT Timah dengan menyantuni 2 orang anak korban dengan menyekolahkan dan memberi anak korban satunya yang agak besar dengan memberinya pekerjaan dan saat ini dalam proses dan Alhamdulillah,” imbuhnya.
Didik berharap dengan musibah ini, keluarga yang ditinggal bisa kuat dan berlapang dada mengikhlaskan kepergian almarhum.
“Kita sudah ikhlas, persoalan ini sudah kita lakukan dengan penyelesaian secara kekeluargaan dengan PT Timah semoga ada hikmahnya dari kejadian ini dan hubungan baik dengan PT Timah tetap terjaga lantaran hal ini bukan kesengajaan ini takdir yang tidak bisa kita elak lagi jadi kami sekeluarga ikhlas semoga Almarhum tenang disisi-NYA,” pungkas Didik.
Ucapan berbela sungkawa sbelumnya turut disampaikan oleh pihak PT Timah Tbk. Dikutip dari media lokal, Kabid Humas PT Timah TBK Anggi Siahaan, menyampaikan perusahaan dalam kondisi berbela sungkawa atas kecelakaan yang terjadi.
“Terkait musibah yang terjadi di wilayah tambang perusahaan di Bangka Selatan, pertama-tama yang ingin disampaikan adalah perusahaan dalam kondisi berbela sungkawa atas kecelakaan yang terjadi. Saat ini pikiran dan doa kami untuk korban kecelakaan dan keluarga yang ditinggalkan,” ujar Anggi, Selasa sore, 10 Januari 2023.
Berdasarkan informasi awal yang diterima pihaknya, diduga kecelakaan terjadi diakibatkan kondisi struktur tanah yang labil sehingga menyebabkan longsor. Hanya saja untuk penanganan lebih lanjut, katanya, ketentuan tim produksi perusahaan juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Juga kami sampaikan bahwa proses evakuasi telah selesai dilaksanakan dan saat ini tim kita terus berkoordinasi dan fokus bersama dengan pihak keluarga untuk proses pengkebumian korban,” ujar dia.
Anggi menuturkan kedepan perusahaan akan terus berbenah memperkuat komitmen dalam mengimplementasikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam proses bisnis perusahaan.
“Sebagai informasi dalam beberapa tahun kebelakang PT TIMAH Tbk telah berupaya keras untuk meningkatkan kinerja K3 dalam tujuan mencegah terjadinya kecelakaan hingga fatality, sehingga pada tahun 2021 dan 2022 lalu perusahaan berhasil mencatatkan rekor zero fatality dalam proses bisnis perusahaan,” ujar dia.
Anggi menambahkan pembenahan juga terus dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan menjadikan safety sebagai budaya, pengawasan berjenjang hingga merumuskan berbagai peraturan dalam internal perusahaan dan juga mitra usaha.***