TANJUNG PANDAN – Pada September mendatang, Pulau Belitung akan menjadi tempat penyelenggaraan Development Working Group Government (DWG) G20. Sebagai lokasi penyelenggaraan sebuah konferensi besar bertaraf internasional, tentu persiapan Belitong sebagai venue memerlukan sinergi seluruh stakeholder yang terlibat.
Sinergi inilah, yang membuat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman terus mematangkan berbagai persiapan pertemuan tingkat menteri pembangunan G20, mulai dari standar layanan perhelatan acara, kendala yang dihadapi, hingga koordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan pendampingan dan melakukan tindakan preventif terhadap potensi penyimpangan anggaran APBD dalam persiapan pelaksanaan acara.
“Rapat untuk ketiga kalinya ini untuk mematangkan persiapan dan berkonsolidasi dengan berbagai pihak, seperti dengan kepolisian, kejaksaan, dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dalam memberikan pendampingan dalam kegiatan. Harapan kita dengan persiapan yang lebih matang ini tidak ada kekeliruan dikemudian hari,” ujar Gubernur saat memimpin Rapat Lanjutan Persiapan DWG G20 di Kantor Bupati Belitung, Kamis (17/2).
Dalam rapat tersebut, mengupas hal-hal detail terkait tugas dan wewenang teknis acara domain pusat, provinsi, ataupun kabupaten. Gubenur menilai komponen perbaikan infrastruktur jalan dan penerangan jalan merupakan hal utama, khusus jalan provinsi pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk pemeliharaan jalan yang dilengkapi marka jalan dan APILL (alat pemberi isyarat lalu lintas) di sepanjang jalan.
Termasuk keterlibatan UMKM juga menjadi atensi bagi orang nomor satu di Babel itu. Hal itu bertujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat, maka ia berharap agar produk-produk UMKM yang ditampilkan diharapkan dapat menarik perhatian dari para delegasi negara-negara sahabat.
“Kita tidak mau masyarakat hanya menjadi penonton, selain UMKM, nanti driver pembawa delegasi saya ingin yang bertugas orang asli Belitung, kita latih mereka nanti di BLK,” ujarnya.
Dari segi pariwisata, yang direncanakan sebagai potensi kunjungan delegasi yakni Pulau Lengkuas, Pulau Mendanau, Pulau Kepayang, Pulau Langer, dan KEK Tanjung Kelayang akan siap bersolek, nantinya akan dilakukan peningkatan infrastruktur untuk menunjang kelayakan bagi para delegasi menteri.
Baik itu perahu, keamanan, signage, sanitasi dan kebersihan, hingga fasilitas umum pariwisata. Termasuk mercusuar peninggalan belanda di Pulau Lengkuas dan pembangunan dermaga apung akan dibenahi oleh Kementrian Perhubungan.
“Termasuk hospitality harus diperbaiki, dengan tetap mengutamakan kearifan lokal,” jelasnya.
Sementara untuk lokasi potensi site visit darat yakni Open Pit Nam Salu, Juru Seberang Mangrove, dan Bukit Peramun terkendala perlunya perbaikan akses jalan dan peningkatan infrastruktur, khususnya sanitasi. Dikatakan Gubernur, bahwa pihaknya akan membantu Pemkab Belitung dan Belitung Timur untuk mengatasi hal itu.
Terkait fasilitas kesehatan, Dijelaskannya nantinya RSUD Dr Marsidi Judono akan dilengkapi berbagai fasilitas dan peralatan, selain itu pihak AL juga akan siap membantu dengan Kapal Bantu Rumah Sakit yang akan disandarkan di Pulau Belitung selama perhelatan berlangsung.
“Kapal ini memiliki kemampuan setara rumah sakit, Kemampuan tersebut ditunjang dengan fasilitas poliklinik rawat jalan, UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, dan unit radiologi. Juga peralatan CT Scan dan X-Ray, hingga ruang isolasi untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19,” jelasnya.
Tak hanya itu, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin juga siap berbenah untuk menyukseskan perhelatan DWG G20 Belitong, pihak Angkasa Pura 2 telah menyiapkan anggaran Rp43 milyar untuk peningkatan infrastruktur overweight landasan, disamping mempercantik bandara tersebut dengan berbagai ornamen.
“Rapat kali ini kita berbagi tugas dan wewenang siapa baik pusat, provinsi, maupun kabupaten sehingga tidak menjadi tumpang tindih anggaran. Insya allah finalnya bulan depan,” tutup Gubernur.