JAKARTA, AksaraNewsroom.ID – Kondisi perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini dinilai tidak sedang baik-baik saja. Bukan tanpa sebab, karena ketergantungan masyarakat terhadap sektor pertambangan timah sebagai sumber ekonomi masih sangat tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya seperti pertanian, kelautan dan pariwisata.
“Untuk pertambangan boleh dikatakan saat ini masyarakat menjerit. Dikarenakan masyarakat penambang kecil mau jual timahnya tidak ada yang mau beli, PT Timah pun kadang beli kadang tidak, beli pun kadang harganya murah dan pihak smelter pun saat ini tidak berani membeli,” ujar Ketua komisi tiga DPRD Babel, Adet Mastur saat berkunjung kantor PT timah TBK di jakarta, Senin (25/03/2024).
Adet mengatakan hal inilah yang menjadi ke khawatiran Komisi III DPRD Babel untuk berkoordinasi terkait pertambangan dan ekspor timah ke PT Timah TBK. Dalam pertemuan itu, Komisi III DPRD Babel menyuarakan agar dapat dicarikan solusi terhadap carut marutnya tata kelola niaga pertambangan timah.
Komisi III DPRD Babel yang disampaikan melalui Adet, sehingga dapat berjalan sebaik mungkin dan berdampak positif terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Tentunya kami dari dulu di DPRD Babel terus menyuarakan, ayo atur tata niaga pertimahan yang ada disini. Kalau berbicara kerugian di daerah memang sangat mencolok, dimana kerugian negara yang mencapai ratusan triliun, sedangkan APBN kita juga ratusan triliun. Dengan ratusan triliun maka bisa kita bayangkan bagaimana pembangunan yang ada di Bangka Belitung ini,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa kehadiran Komisi III DPRD Bab ke kantor pusat plat merah tersebut sebagai bentuk perhatian dan kepedulian wakil rakyat terhadap aspirasi masyarakat. Untuk itu ia berharap, tata niaga pertambangan timah di Bangka Belitung dapat berjalan dengan sebaik mungkin.
“Kehadiran kami ke sini ini ingin memberikan masukan dan Kami kepengen Babel ini maju dan rakyatnya sejahtera dengan harta karunnya Babel yakni timah,” ujar Politisi PDI-P ini.
Kehadiran komisi III langsung disambut oleh Kabid GovRel PT Timah TBK IPutu Asre Ardana, didampingi Guntur Kabid Sekpro dan beserta jajaran PT Timah TBK.
Kabid GovRel PT Timah TBK IPutu Asre Ardana, mengatakan, menyampaikan bahwa pemberitaan permasalahan timah ini memang sangat santer. Akan tetapi, menurutnya pihak PT Timah akan selalu berusaha mencari solusi dan PT timah sebagai BUMN dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Terima kasih atas kedatangannya. nanti apa yang disampaikan tadi tentunya akan kami sampaikan ke pimpinan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu turut hadir anggota DPRD Babel lainnya, antara lain Rudi Hartono, Eka Budiartha, Rustamsyah, Harianto dan Fitra Wijaya, dan Ringgit Kecubung. (***)