PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID –
Nama Yogi Maulana belakangan ini terus menjadi buah bibir masyarakat maupun topik pemberitaan. Bagaimana tidak pasalnya Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung ini disebut-sebut telah diduga berada dalam kelompok yang terlibat penganiayaan terhadap pemandu karaoke di Kota Pangkalpinang.
Meskipun belakangan, Yogi Maulana bersikeras membantah tudingan keterlibatan dirinya. Namun keberadaan wakil rakyat itu masih menjadi tanda tanya, mengingat partai dinaunginya sendiri belum buka suara.
Menyikapi kisruh yang terjadi terhadap kader partai besutan Prabowo Subianto, khususnya di Babel, Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bangka Belitung menyatakan tidak akan tinggal diam dan akan mengambil sikap tegas jika kader melakukan kesalahan.
Kepada Aksara Newsroom, Pahlevi Syahrun, selaku ketua fraksi partai menyangkal keras bahwa partai abai terhadap dugaan kasus yang diduga melibatkan kadernya itu. Alasannya, anggota legislatif muda itu hanya saja dikabarkan masih di luar negeri sehingga belum bisa diminta keterangannya.
“Oh, tidak (abai). Pada prinsipnya partai akan menindak siapapun kader partai, apalagi anggota dewan, dimana kader Gerindra itu berada mau di Jakarta pun jika merusak citra partai maka akan ditindak sesuai aturan yang berlaku,” kata Pahlevi saat dikonfirmasi Aksara Newsroom, Jumat (3/1/2025).
Pahlevi secara tegas menekankan bahwa pihaknya akan mengambil langkah sesuai mekanisme partai dalam menyikapi terhadap dugaan persoalan tersebut.
“Artinya ada kader Gerindra yang diduga melakukan kesalahan dan menjadi perhatian publik. Tidak berlaku pada kader di Babel, yang juga berlaku terhadap semua kader partai di Indonesia. Partai ada mekanismenya jika tidak taat ketentuan partai. Yakin itu tidak dibiarkan partai,” katanya.
Namun dikatakan Pahlevi, Yogi Maulana dikabarkan sedang berada di luar negeri. Sedangkan di sisi lain, dugaan kasus itu lantaran juga dikabarkan telah ditangani oleh aparat penegak hukum.
“Kita menyerahkan itu kepada penegak hukum, tetapi di sisi partai kami akan memanggil beliau. Tapi yang bersangkutan ada di luar negeri jadi belum hadir. Kami belum bisa konfirmasi apapun,” ujarnya.
“Hanya beliau sedang di luar negeri atau umrah katanya, karena memang tidak ada tebusan pemberitahuan atau izin yang masuk ke kami maupun DPRD, jadi kami tidak tahu ada dimana. Masalah ini kita masih menduga duga kebenarannya, banyak informasi yang berseliweran,” kata Pahlevi, membantah jika abai atas persoalan itu.
Di sisi lain, Pahlevi mengungkapkan bahwa pasca masalah ini mencuat ke publik, bahkan beberapa fraksi di DPRD Babel ingin membahasnya dan telah disampaikan undangan kehadiran seluruh anggota fraksi Gerindra pada 31 Desember 2024.
Hanya saja sayangnya, Yogi Maulana disinyalir sudah keluar dari grup WhatsApp sehingga tidak diketahui pasti keberadaanya untuk dimintai keterangan.
“Kita mau konfirmasi kejadiannya seperti apa. Karena belum bertemu dengan beliau, kemudian kita juga belum mendapatkan kepastian hukum dari aparat penegak hukum” katanya.
Dikutip pemberitaan Aksara Newsroom sebelumnya, kabar tidak sedap datang dari anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, Yogi Maulana, bersikeras membantah tudingan lantaran diduga terlibat kasus penganiayaan kepada seorang pegawai wanita di tempat karaoke di Pangkalpinang, yang kini ramai menjadi perbincangan
Informasi lainnya yang beredar soal room karaoke itu dipesan atas nama dirinya, Yogi kembali bersikukuh membantah dan meminta hal itu dicari kebenarannya ke tempat tersebut.
Bantahan juga soal dugaan tersedia minuman keras dalam peristiwa itu. Hanya saja, dimuat sebelumnya, Yogi tidak menjawab tak menjawab apakah dirinya berada di lokasi saat kejadian tersebut.
“Coba cek langsung. Tidak ada nama saya. Tidak ada (soal mihol) ,” kata Yogi, merespon kabar yang beredar itu, Jumat (27/12/2024), usai dikonfirmasi Aksara Newsroom.
Yogi bersikukuh membantah dan menyesali informasi yang kini beredar tersebut. Meski demikian, ia mengaku tidak ingin memperpanjang lagi dan berusaha memaafkannya.
Hanya saja, ia tak menjawab apakah dirinya berada di lokasi saat kejadian tersebut.
Ia pun mempersilahkan untuk mencari kebenaran apakah namanya betul telah dilaporkan melakukan dugaan kekerasan itu untuk selanjutnya dikonfirmasi kepada pihak kepolisian.
“Kalau saya melakukan pasti langsung dipanggil oleh pihak kepolisian karena mudah untuk memanggil saya,” ujarnya.
“Itu fitnah dan hoax. Mudah saja sebenarnya benar apa tidak itu saya. Kalau saya tidak mungkin tidak heboh. Jadi saya maafkan semoga yang membuat berita dan keluarganya diberikan kesehatan dan dilindungi oleh Allah,” katanya.
Yogi tetap bersikukuh membantah apa yang dituding kepada dirinya itu.
“Kalo dikait-kaitkan tanyakan ke medianya, mereka yang buat hoax mengatakan saya pelaku. Astaghfirullah,” kata dia.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang diserahkan kepada AKP Muhammad Riza Rahman, belum menanggapi upaya konfirmasi soal dugaan siapa saja yang terlibat atas dugaan penganiayaan itu.
Penulis: Hendri J. Kusuma/Dedek