PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.Id – Puluhan warga Bangka Belitung yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar akhirnya berhasil dipulangkan bertahap ke tanah air pada Selasa (18/3/2025).
Keberhasilan dalam upaya pemulangan oleh semua pihak yang terlibat dinilai patut diapresiasi.
Perhatian ini disampaikan oleh anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rocky Husada maupun Dio Febrian, mengapresiasi langkah cepat Pemprov dan DPRD Bangka Belitung. Apalagi diantaranya korban, yakni merupakan warga Pangkalpinang.
Seraya dengan Dio, Rocky mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, terutama Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, yang berperan besar dalam upaya penyelamatan ini.
“Saya mengapresiasi keberhasilan dalam memperjuangkan pemulangan korban TPPO asal Bangka Belitung, khususnya warga Pangkalpinang,” ujar Rocky pada Selasa (18/3/2025).
- Baca Juga: Korban TPPO Myanmar asal Babel Berhasil Dipulangkan, Didit: Alhamdulillah, Sudah di Tanah Air
Ia menegaskan bahwa sejak awal mencuatnya kasus ini, DPRD Babel dan Pemprov Babel langsung bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama pemerintah pusat serta berbagai lembaga terkait.
“Pemulangan korban TPPO ini bukan hanya kabar baik, tetapi juga bukti nyata bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam saat warganya mengalami kesulitan,” tambahnya.
Selain itu, Rocky mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas legalitasnya, baik di dalam maupun luar negeri.
“Ke depannya, masyarakat jangan mudah tergiur dengan ajakan kerja ke luar negeri yang tidak resmi, karena bisa berujung pada hal-hal yang merugikan,” pesannya.
Senada dengan Rocky, Anggota DPRD Pangkalpinang, Dio Febrian, juga mengapresiasi langkah cepat Pemprov dan DPRD Babel dalam menangani kasus ini.
Dio juga berharap ke depan ada langkah preventif yang lebih kuat untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi.
“Ke depan, diharapkan ada langkah preventif yang lebih kuat, seperti edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah terjebak dalam praktik perdagangan manusia yang semakin marak terjadi,” tuturnya.
Berdasarkan informasi terbaru, sebanyak 38 korban telah tiba di Jakarta pada Selasa (18/3/2025). Kloter kedua dijadwalkan mendarat pukul 14.00 WIB, sementara 30 korban lainnya akan tiba di Asrama Haji pada pukul 17.00 WIB.
Setibanya di Jakarta, para korban akan menjalani karantina selama dua hari dan mendapatkan arahan dari beberapa kementerian sebelum dipulangkan ke Bangka Belitung. Jika sesuai rencana, pada 22 Maret 2025, mereka akan tiba di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang. (*)