KOBA, www.aksaranewsroom.id – Gelar Karya dan Pentas Seni yang merupakan puncak penerapan Proyek Penguatan Profil Pemuda Pancasila (P5) sedang berlangsung di Sekolah Dasar Negeri 4 Kecamatan Koba, Senin (13/03/2023).
Kegiatan ini salah satu wujud penerapan Program Sekolah Penggerak yang menjadi prioritas kebijakan Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar yang diluncurkan pada Februari 2021 silam.
Program ini berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga kepala sekolah. Sementara P5 dimaksudkan untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Baca juga: Temui Penyuluh UMKM, Bupati Algafry: harus kita topang dan bantu
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Iskandar, mengatakan bahwa SDN 4 Kecamatan Koba merupakan salah satu dari 8 Sekolah Penggerak yang ada di Kabupaten Bateng pada tahun 2022. Dipastikan kedepannya Sekolah Penggerak di Kabupaten Bateng akan bertambah.
“Di tahun 2023 Sekolah Penggerak kita akan bertambah menjadi 11 sekolah. Untuk Kecamatan Koba nantinya SDN 1 dan SDN 2 Koba juga akan menjadi Sekolah Penggerak,” jelas Iskandar dalam sambutannya.
Selain itu, dijelaskannya, kegiatan ini merupakan puncak kegiatan P5 untuk beberapa program Sekolah Penggerak yang pada tahun 2022 mempunyai visi misi melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Jadi Bangka Tengah seluruh sekolah reguler sudah melaksanakan IKM Tahun Ajaran 2022-2023.
“Kami berharap Sekolah Penggerak ini menjadi fasilitator bagi sekolah reguler yang ada di Bangka Tengah dan menjadi daya dukung dari pelaksanaan atau pencapaian IKM di tahun 2023 nanti,” terangnya.
Lanjut Iskandar, Gelar Karya dan Pentas Seni P5 yang digelar oleh SDN 4 Koba tersebut menjadi salah satu pembelajaran yang unik dalam memberikan ruang besar untuk berkreasi peserta didik.
“Bisa kita lihat di sebelah kiri ada stand yang dikerjakan dan diisi oleh peserta didik yang kita kenal P5, yang mungkin konsep yang digunakan adalah marketing atau wirausaha. Mudah-mudahan praktik P5 menjadi manfaat dan pengalaman bagi peserta didik kita kedepannya,” harapnya.
Sementara itu Bupati Bateng, Algafry Rahman, di waktu yang sama memberikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan program-program penggerak, yakni para mitra Program Organisasi Penggerak, khususnya Ikatan Guru Indonesia, Kepala Sekolah Pengerak, Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator Pogram Guru Penggerak. Menurutnya, guru sangat berpengaruh dalam revolusi pendidikan.
“Guru yang baik adalah guru yang terus belajar, banyak bertanya, banyak mencoba, dan banyak berkarya. Guru dan Kepala Sekolah harus berani mengambil risiko untuk kemajuan pendidikan agar para siswa juga dapat lebih berkreasi dan berinovasi,” ucap Algafry.
Lebih lanjut kata Algafry, “Melalui program-program penggerak ini kita berharap potensi yang ada pada peserta didik ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.**