PANGKALPINANG, www.aksaramewsroom.id Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiday ikut menyoroti fenomena wisuda sekolah pada jenjang TK hingga SMA saat ini tengah menjadi buah bibir masyarakat. Pasalnya tak sedikit yang menilai sangat membebani wali murid alias orang tua.
“Kita berharap fokus dari pendidikan kita adalah menipisnya angka putus sekolah dan anak-anak kita dapat melanjutkan kepentingan yang lebih tinggi di atasnya kendala keuangan ini jangan sampai menjadikan beban bagi wali murid dalam menyekolahkan anaknya,” kata dia, Selasa (20/6/2023).
Rio meminta peran pengawasan dari dinas pendidikan mengawasi dalam hal ini yang merupakan otoritas dari masing-masing sekolah. Untuk itu, katanya, DPRD berharap kegiatan tersebut tidak menjadi beban bagi wali murid apalagi jika membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Wisuda ketika lulus dari sekolah dasar, kemudian TK-SMP memang tidak wajib hanya sifatnya selebrasi dan memberikan kesan kepada anak-anak kita baru lulus sekolah,” ujarnya.
- Baca Juga: Saber Pungli Pangkalpinang Awasi Proses PPDB, AKBP Rendra: bila ada pidananya bisa dipidanakan
Lebih lanjut, ia menyebutkan biasanya jarang ada siswa atau wali murid yang menolak untuk mengikuti acara. Hal itu karena tidak enak dengan teman yang lain sehingga mereka memaksakan diri untuk ikut bagaimanapun kesulitan membayar iuran perpisahan.
“Termasuk wisuda. Dan kami melihat sudah ada berapa sekolah yang mulai paham dengan masalah ini mereka tidak mewajibkan siswa yang tidak mampu untuk membayar sebagaimana siswa yang lainnya tetapi hanya tinggal mengikuti saja,” ujarnya.
Misalnya pada SD 39 Gabek, Rio mencotohkan yang sudah dilakukan kegiatan perpisahan dan wisuda. Namun bagi siswa tidak mampu mereka tidak menarik biaya dan bagi siswa yang mampu mereka membayar dengan sesuai kesanggupannya.
“Sehingga tidak membebani wali murid yang terkendala dalam membayar iuran tersebut,” pungkasnya. (hjk/dd).