https://aksaranewsroom.id/kontak/ https://aksaranewsroom.id/kontak/ https://aksaranewsroom.id/kontak/
  • Aksara Newsroom | Bertutur Dengan Data
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Newsroom
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Mei 20, 2025
  • Login
Aksara Newsroom
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Aksara Newsroom
No Result
View All Result
https://aksaranewsroom.id/ https://aksaranewsroom.id/ https://aksaranewsroom.id/
ADVERTISEMENT

Potret Bencana Banjir di Pangkalpinang Tahun 1986

Redaksi Aksara by Redaksi Aksara
6 Maret 2022
0 0
A A
Share on FacebookShare on Twitter

PANGKALPINANG, AKSARANEWSROOM.ID – Banjir kerap menjadi persoalan pelik di Kota Pangkalpinang yang hampir terjadi setiap tahunnya. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, ibukota Provinsi Bangka Belitung ini pernah dilanda banjir besar sekitar 35 tahun yang lalu.

Di tahun 1986 silam, banjir besar atau dengan katagori parah sempat melanda sejumlah pemukiman warga di Pangkalpinang. Luasan banjir kala itu hampir sama dengan peristiwa banjir pada tahun 2016.

Potret banjir saat itupun didokumentasikan di Perpustakaan Kota Pangkalpinang. Dalam sebuah jepretan foto lawas itu, tampak pemukiman warga dan sejumlah ruas jalan digenangi banjir.

Foto : Salah satu wilayah yang terdampak banjir di Pangkalpinang pada tahun 1986, tepatnya di depan KUA Konghucu Kampung Bintang/Ist.
Foto : Musibah banjir di Pangkalpinang pada tahun 1986/Arsip Perpustakaan Kota Pangkalpinang

Budayawan dan Sejarawan Bangka Belitung, Drs Akhmad Elvian menyebutkan, banjir besar pada tahun 1986 terjadi di Kota Pangkalpinang pada masa periode kedua pemerintahan H. Mohammad Arub, sebagai Walikotamadya Pangkalpinang.

“Banjir terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi disertai dengan pasang naik air laut serta robohnya tanggul di pintu air,” kata Sejarawan dan Budayawan Penerima Anugerah Kebudayaan itu kepada Aksara Newsroom, Minggu (6/3).

Pada pada tanggal 9 Februari 2016, Akhmad Elvian berujar, terjadi lagi banjir besar di Kota Pangkalpinang. Banjir ini terjadi dalam rentang setelah 30 tahun dari banjir pada Minggu kedua bulan Januari 1986.

Penyebabnya pun hampir sama, menurut dia, dikarenakan pasangnya air laut disertai dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Banjir atau genangan air kemudian merupakan masalah klasik di Kota Pangkalpinang yang disebabkan karena wilayah Kota Pangkalpinang dari segi morfologisnya berbentuk cekung dengan pusat kota lebih rendah.

Adapun daerah yang terkena banjir hampir meliputi sepertiga Kota Pangkalpinang, meliputi cekungan antara Lapangan Merdeka ke tanjakan simpang empat jalan Masjid Jamik beserta kawasan timur dan baratnya.

Titik banjir lainnya yaitu di Kelurahan Bintang, DAS (Daerah Aliran Sungai) Linggarjati, kiri kanan Lembawai, Trem Seberang, sebagian Pasir Putih dan Parit Lalang, wilayah-wilayah di atas berada di Kecamatan Rangkui, Pangkalbalam dan Tamansari. 

Daerah-daerah tersebut mengalami limpahan air bah ditaksir antara 6-7 juta meter kubik. Ia menyebut bahwa air yang datang ke Kota Pangkalpinang dari hulu di Gunung Mangkol melalui sungai Pedindang tertahan oleh air laut sehingga tidak bisa keluar.

“Karena itu daerah rendah tergenang oleh air. Banjir akan usai jika air laut tidak pasang dan hujan tidak turun, kalau hujan turun dan air pasang tetap akan terjadi banjir,” ungkapnya.

“Banjir pada tanggal 9 Februari 2016 lebih parah lagi karena titik titik kawasan banjirnya semakin meluas dan hampir meliputi seluruh kecamatan di Kota Pangkalpinang,” jelas dia.

Untuk mengatasi masalah banjir di Kota Pangkalpinang, Elvian menyebut saat ini dibuatlah kebijakan revitalisasi dan program pengembangan kawasan Pangkalpinang Timur. Selanjutnya leluhur terdahulu, katanya, mengajarkan untuk merawat dan meruwat sungai dan hutan terutama yang ada di dalam wilayah wilayah yang hutannya dilarang untuk dieksploitasi seperti hutan yang terdapat di Pegunungan Mangkol.

“Sungai di Pangkalpinang seperti sungai Rangkui dan sungai Pedindang beserta anak anak sungainya seperti Aik Koejoed, Aik Ati, Aik Tiung, Aik Pejangkar juga harus dirawat serta dijaga kelestariannya,” imbuhnya.

Ia berkata begitu juga dengan keberadaan kolong-kolong bekas penambangan timah harus dijaga dan tidak ditimbun sebagai wilayah resapan air, termasuklah kolong Retensi Kacang Pedang harus terus dirawat.

“Agar penampang basahnya untuk menampung air relatif besar karena dibangun dengan fungsi untuk pengendali banjir dan air genangan,” ujarnya.

Rusaknya Infrastruktur Pemerintahan Hindia Belanda Akibat Cuaca Buruk

Berdasarkan data dari memorie van overgave (mvo) residen Bangka, diketahui bahwa curah hujan tertinggi di Bangka terjadi pada bulan Desember dan Januari. Akibat curah hujan tersebut banyak infrastruktur yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda menjadi rusak.

“Untuk memperbaiki banyaknya jembatan dan jalan yang rusak karena tingginya curah hujan dan kuatnya arus air pada puncaknya di bulan bulan tersebut penduduk pribumi Bangka dikerahkan dengan kerja paksa tanpa digaji (herendients atau corvee) dan hanya diberikan sedikit beras dan garam,” tulis Akhmad Elvian.

Pada tahun 1921, kewajiban ini hanya diwajibkan pada hal praktis seperti pada saat bencana alam. Di Pulau Bangka setelah kewajiban ini dihapuskan, lanjut Elvian, yakni diganti dengan pajak kepala bagi laki laki dewasa sebesar tiga gulden setahun.

Di sisi lain, lanjut Elvian, curah hujan yang begitu tinggi yang terjadi di bulan Desember dan Januari juga menyebabkan kesulitan bagi Depati Amir dan pengikutnya dan juga kesulitan bagi pasukan Belanda dalam pertempuran.

“Depati Amir dikepung dan ditangkap pada tanggal 7 Januari 1851 dalam suasana sakit dan kelelahan serta kekurangan sandang dan pangan dalam cuaca dan curah hujan yang tinggi pada bulan Desember dan Januari,” tulis dia.

Salah satu bentuk mitigasi bencana yang dilakukan oleh pemerintah Belanda untuk mengatasi banjir akibat curah hujan yang tinggi di Pulau Bangka adalah seperti tertuang dalam laporan Dr. F.Epp yang pernah berkunjung ke Pulau Bangka pada pertengahan abad 19 Masehi.

Pada Tahun 1836 Masehi, F. Epp, seorang medicine, warga Jerman berkunjung ke distrik Pangkalpinang dan dalam bukunya Schilderungen Aus Ostindiens Archipel mengatakan, bahwa Pangkalpinang sebagai kota yang kaya akan air dan kota hanya sehat pada saat musim kemarau.

“Sungai Rangkui memiliki banyak kelokan (meander) sekitar 21 kelokan, serta banyak buayanya,” ungkap dia.

Untuk merawat Sungai Rangkui, Pemerintah Belanda menugaskan sekitar 20 orang yang bekerja secara rutin.

“Akibat kurang dirawatnya sungai dan curah hujan yang tinggi disertai dengan pasang besar air laut, Kota Pangkalpinang pernah mengalami banjir besar pada Minggu Kedua Bulan Januari 1986 dan pada tanggal 9 Februari 2016,” jelas Akhmad Elvian.

Peran penting kawasan Pegunungan Mangkol

Pegunungan Mangkol sangat memiliki peran penting sebagai sumber air baku dan penyangga bagi Kota Pangkalpinang, terutama dari ancaman banjir dan air genangan dan Gunung Mangkol sebagai paru-paru Kota Pangkalpinang.

Dikatakan oleh Elvian, karena keragaman hayatinya mampu menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen yang dibutuhkan semua organisme.

Di samping itu, kawasan Gunung Mangkol merupakan benteng terakhir bagi pelestarian hewan-hewan langka endemik Pulau Bangka yang berada dekat dengan Kota Pangkalpinang.

“Seperti Kera, Beruk, Tarsius atau Mentilin, Kukang dan beberapa jenis burung), oleh sebab itu kelestarian kawasan hutan di gunung Menumbing dan Gunung Mangkoel dan keragaman hayatinya harus tetap dijaga dan dipelihara dengan baik sebagai salahsatu upaya untuk mitigasi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” ujarnya.

Penulis : Hendri J. Kusuma/DD




ShareTweetSend

Related Posts

Penambangan Timah di Bangka Belitung, Harmonisasi Keberagaman Etnis yang Terjaga

Penambangan Timah di Bangka Belitung, Harmonisasi Keberagaman Etnis yang Terjaga

by Redaksi Aksara
3 Februari 2025
0

PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID -- Bangka Belitung penghasil timah terbesar Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, juga memiliki sejarah peradaban...

Menengok Keberadaan Burung Pergam Bangka Ada Sejak Abad 19

Menengok Keberadaan Burung Pergam Bangka Ada Sejak Abad 19

by Redaksi Aksara
6 Januari 2025
0

BANGKA, AksaraNewsroom.ID - Keberadaan burung pergam di Pulau Bangka ternyata sudah tercatat sejak lama. Burung pergam digambarkan memiliki ukuran tubuh...

Gandeng Xinyi Glass untuk Pengembangan Industri Kaca, Komitmen TINS Dukung Hilirisasi di Tanah Air

Gandeng Xinyi Glass untuk Pengembangan Industri Kaca, Komitmen TINS Dukung Hilirisasi di Tanah Air

by Redaksi Aksara
26 November 2024
0

GRESIK, AksaraNewsroom.ID - Kementerian Investasi dan Hilirisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus fokus dalam melaksanakan upaya dalam mendukung pertumbuhan...

Load More
Next Post
Dengarkan Keluh Kesah Sopir Truk, Gubernur Segera Panggil Pertamina

Dengarkan Keluh Kesah Sopir Truk, Gubernur Segera Panggil Pertamina

Soal Pelayanan Publik, Komisi I DPRD Babel Bertandang ke Desa Namang

Soal Pelayanan Publik, Komisi I DPRD Babel Bertandang ke Desa Namang

Pastikan Gapoktan Mandiri Terima Bantuan Pupuk Pemerintah, Komisi II DPRD Babel Cek Lokasi

Pastikan Gapoktan Mandiri Terima Bantuan Pupuk Pemerintah, Komisi II DPRD Babel Cek Lokasi

Bahas Perda Inisiatif, DPRD Pangkalpinang Optimistis Tingkatkan Partisipasi Publik

Bahas Perda Inisiatif, DPRD Pangkalpinang Optimistis Tingkatkan Partisipasi Publik

Pansus 9 DPRD Kota Pangkalpinang Siapkan Perda Inisiatif Partisipasi Masyarakat

Pansus 9 DPRD Kota Pangkalpinang Siapkan Perda Inisiatif Partisipasi Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

  • 5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

    5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bocah Perempuan Korban Diterkam Buaya Ditemukan di Dekat Perairan Jembatan Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitos Sentuh Kelamin Patung Victor Noir Cegah Kemandulan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hendra Ditemukan Tewas di Atap Rumah Warga di Perumahan Damai Lestari 5

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bocah 5 Tahun Diterkam Buaya Saat Mandi di Kolong Eks Tambang Timah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

23 April 2024
Bocah Perempuan Korban Diterkam Buaya Ditemukan di Dekat Perairan Jembatan Emas

Bocah Perempuan Korban Diterkam Buaya Ditemukan di Dekat Perairan Jembatan Emas

4 Februari 2025
Mitos Sentuh Kelamin Patung Victor Noir Cegah Kemandulan

Mitos Sentuh Kelamin Patung Victor Noir Cegah Kemandulan

20 Juni 2023
Hendra Ditemukan Tewas di Atap Rumah Warga di Perumahan Damai Lestari 5

Hendra Ditemukan Tewas di Atap Rumah Warga di Perumahan Damai Lestari 5

23 Februari 2025
Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya

Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya

1
Larangan Ekspor Timah, Berdampak Terhadap Pelaku Usaha dan Perekonomian Babel?

Larangan Ekspor Timah, Berdampak Terhadap Pelaku Usaha dan Perekonomian Babel?

1
Tak Ditemukan Kerugian Negara, Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di DPC Demokrat Pangkalpinang Dihentikan

Tak Ditemukan Kerugian Negara, Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di DPC Demokrat Pangkalpinang Dihentikan

1
Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Pangan di Babel, PT TAM Siapkan Perkebunan Cabai dan Jagung

Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Pangan di Babel, PT TAM Siapkan Perkebunan Cabai dan Jagung

1
Khawatir Anggaran Kesehatan Justru jadi Ajang Bancakan, DPRD Babel Minta Perhatian Khusus APH

Dihembuskan Tak Lagi ‘Mesra’, Rina Tarol Duga Ini Biang Kerok Isu Retaknya Hubungan Hidayat-Hellyana

19 Mei 2025
Petani Keluh Beredarnya Pupuk Diduga Palsu, Rina Tarol Minta Uji Kandungan dan APH Turun Tangan!

Petani Keluh Beredarnya Pupuk Diduga Palsu, Rina Tarol Minta Uji Kandungan dan APH Turun Tangan!

19 Mei 2025
Menilik Strategi PT Timah Mendongkrak Kinerja Perusahaan

Menilik Strategi PT Timah Mendongkrak Kinerja Perusahaan

19 Mei 2025
Dukung Shabrina Leanor jadi Juara Indonesia Idol, PT Timah Gelar Nobar di Tiga Kabupaten Kota di BabelĀ 

Dukung Shabrina Leanor jadi Juara Indonesia Idol, PT Timah Gelar Nobar di Tiga Kabupaten Kota di BabelĀ 

19 Mei 2025
ADVERTISEMENT

Tags

ADV Advertorial Algafry Rahman Bangka Bangka Barat Bangka Belitung Bangka Selatan Bangka Tengah Bawaslu Belitung Beltim BSB BUMN Bupati Bangka Tengah DPRD DPRD Babel Erzaldi Rosman Djohan IUP Kapolda Babel Koba KPU Lingkungan MIND ID Mobil Sehat PT Timah Tbk Molen Nelayan Pangkalpinang Pangkalpinang PDIP Pemilu 2024 Pemkab Bangka Tengah Pemkot Pangkalpinang Pemprov Babel Pilgub Babel Pilkada 2024 Pj Gubernur Babel Polda Babel Politik Program CSR PT Timah Tbk PT Timah PT Timah Tbk Safrizal Zakaria Ali Timah TINS UMKM
  • Aksara Newsroom | Bertutur Dengan Data
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Newsroom
  • Pedoman Media Siber

PT. AKSARA MEDIA INDONESIA - All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Lingkungan
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Makro
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Destinasi
    • Kuliner
    • Budaya
    • Humaniora
  • Olahraga
  • Lokal Newsroom
    • Pangkalpinang
    • Bangka Tengah
    • Bangka
    • Belitung
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
  • Newsroom
    • Newsroom
    • Kontak
    • Disclaimer
  • Aksara Newsroom | Bertutur Dengan Data

PT. AKSARA MEDIA INDONESIA - All rights reserved