BANGKA, AKSARANEWSROOM.ID – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menyaksikan secara langsung melalui televisi saat tim bedah jantung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta melakukan operasi jantung _Coronary Artery Bypass Graft_ (CABG) atau lebih dikenal dengan _Bypass_ di RSUD DR. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Bangka, Senin (9/5/2022).
Tim bedah dan anestesi RSJPDHK yang melaksanakan operasi ini terdiri dari dr. Iwan Dakota, dr. Dudy Arman Hanafi sebagai dokter bedah, dr. Cindy Elvira Boom sebagai dokter anestesi dan dr. Ardiyan sebagai dokter _Intensive Care Unit_ (ICU), perawat bedah, perawat anastesi, perawat perfusi, dan perawat ICU. Sedangkan tim bedah dari RSUP Soekarno Babel adalah dr. Surya Hafidiansyah Putra dan tim Cathlab.
Gubernur Erzaldi mengatakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ini merupakan amanat dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/7182/2020 rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskular, dimana RSUP Soekarno Babel ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan kardiovaskular di Babel.
“Saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kerja sama, dukungan, dan pendampingan dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta dan semua pihak yang telah terlibat dalam melakukan operasi ini. Pendampingan ini tak hanya operasi pertama, tapi sampai mandiri,” ujarnya.
Ditambahkan Gubernur Erzaldi, intinya kehadiran tim pengampu ini adalah untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Jadi yang selama ini pasien harus menunggu di RS Harapan Kita Jakarta, insya Allah bisa kita layani di RSUP Soekarno Babel,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur juga berharap agar setelah ini pihaknya segera mendata pasien-pasien yang memang tadinya mau dirujuk ke Jakarta, agar bisa untuk dioperasi di Babel.
“Hal ini kita lakukan selama dua tahun. Agar nanti di tahun kedua pelaksanaan operasi ini, tim pengampu tim bedah jantung memberikan sertifikat kepada kita untuk mampu melaksanakan bedah secara mandiri. Intinya kita harus siap, siap segala hal baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun fasilitas rumas sakitnya. Nah ini kita lakukan secara bertahap, bukan berarti operasi coba-coba ya. Ini operasi yang dilakukan oleh para ahlinya,” jelasnya.
Menurutnya, untuk melakukan operasi jantung ini memang harus didampingi terus, dan tidak mungkin dilepas begitu saja. Karena ini operasi yang sangat besar.
“Untuk pembiayaan, insya Allah Direktur RSUP Soekarno dr. Bahrun akan segera berkonsolidasi ke BPJS untuk minta surat dari tim pengampu untuk ditujukan kepada BPJS bahwa operasi di sini dibiayai oleh BPJS,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, dr. Iwan Dakota yang merupakan Direktur RS Harapan Kita mengatakan bahwa RSUP Babel merupakan rumah sakit pemerintah ke-16 yang menjalankan program ini, dan masih ada 16 provinsi lainnya yang belum melaksanakan.
Sehingga dirinya mengapresiasi Gubernur Erzaldi beserta jajaran yang segera melakukan akselerasi agar memberikan pelayanan kesehatan maksimal untuk masyarakat. (**)