JAKARTA, www.aksaranewsroom.id – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, menceritakan kisah kunci keberhasilan dalam memimpin Babel dalam Talkshow Nasional Tribun Network Kompas Gramedia dengan tajuk “Apa Legacy yang telah Gubernur/Wakil Gubernur Tinggalkan?”, di Kantor Tribun Network Bogor, Rabu (11/5/22).
Saat Febby Mahendra selaku moderator talkshow mengajukan pertanyaan tentang pengalaman kepemimpinan dalam menghadapi Pandemi Covid-19 yang melanda, gubernur yang pernah menerima penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19 itu pun menjelaskan upaya, dan kebijakan yang diambilnya.
Kebijakan tegas dan terukur diambil Gubernur Erzaldi dengan menutup Bandara Depati Amir, yang menjadikan Babel sebagai pemerintah daerah pertama kali mengeluarkan kebijakan tersebut. Selang dua minggu kemudian pemerintah pusat juga mengeluarkan kebijakan yang sama (penutupan bandara), kecuali untuk pesawat kargo distribusi.
“Kebijakan itu kami ambil mau tidak mau karena tidak ada satu pun pemimpin di dunia mempunyai pengalaman akan hal ini (penanganan Covid-19),” jelasnya.
Dilanjutkan gubernur kepada moderator yang juga Direktur Pemberitaan Tribun Network, ia mengungkapkan kelegaannya saat ditelepon langsung oleh Presiden Joko Widodo berkenaan ketersediaan oksigen. Saat itu, di Bangka maupun Belitung sedang dilanda terbatasnya ketersediaan oksigen.
Presiden Joko Widodo memberikan bantuan penambahan kapasitas tangki oksigen hingga 25.000 liter, sekaligus fasilitas kapal dalam pendistribusiannya melalui Kapolri Jenderal Listyo Sigit, untuk memenuhi ketersediaan oksigen yang menipis di Bangka Belitung, sehingga ketersediaan oksigen berangsur membaik.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Presiden yang memperhatikan dan memotivasi kami menghadapi tantangan sebagai kepala daerah,” ungkapnya.
Gubernur juga menutup kepemimpinannya sejak tahun 2017 hingga 2022 ini dengan torehan keberhasilan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung semakin meningkat, hingga menjadi yang tertinggi di wilayah Sumatera dengan pertumbuhan di angka 5,6 persen, atau di atas rata-rata nasional. Angka itu juga menempatkan Bangka Belitung di peringkat 5 nasional.
Legacy atau warisan di bidang infrastruktur juga tak kalah mentereng. Keberhasilannya akan pemenuhan suplai kebutuhan listrik yang menjadi penopang investasi di Bangka Belitung dan telah dinanti-nantikan oleh masyarakat, juga berhasil dilakukan dengan tersambungnya interkoneksi kabel laut Sumatera-Bangka dengan kekuatan 150 kva sebesar 200 megawatt.
“Energi ini menjadi modal utama untuk mengembangkan suatu daerah. Ketika energi tidak tersedia dengan suplai yang siap, mau investasi apa saja tidak akan masuk,” terangnya.
Gubernur Erzaldi juga mengungkapkan jika apa yang telah diperbuatnya untuk Bumi Serumpun Sebalai sudah menjadi tanggung jawab sebagai putra daerah. Untuk itu, ia merasa memiliki kewajiban memenuhi kepercayaan publik terhadap dirinya membangun Babel lebih baik, bahkan ketika ia tak lagi menjabat sebagai kepala daerah.
“Bagi saya, berada di internal pemerintahan di daerah ataupun tidak, saya tetap berada di tengah-tengah masyarakat. Karena saya merasa itu sudah tugas saya,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan secara _hybrid_ ini, Menkopolhukam RI Mahfud MD yang diwakili Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik sebagai keynote speaker, mantan Dirjen Otda Kemendagri yang juga pernah menjabat Pj Gubernur di tiga daerah, CEO Tribun Network Dahlan Dahi, beberapa kepala daerah dan diikuti oleh pimpinan jaringan Tribun Network seluruh Indonesia. (**)