PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id – Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK) Rendhika D Harsono melakukan kunjungannya ke Provinsi Bangka Belitung (Babel), Minggu (29/5/2022). Ada sejumlah agenda yang dibahas dalam kunjungannya ini, selain agenda utamanya adalah melakukan Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) AMK Babel.
Kedatangan Ketua Umum AMK bersama sejumlah pengurus PN AMK sebelumnya disambut langsung oleh Ketua AMK Babel, Depati MA Ghandi serta Ketua DPW PPP Babel Amri Cahyadi.
Saat di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Rendhika juga menyempatkan waktunya berkunjung sekaligus menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat di Air Kelapa Tujuh
Kedatangan AMK di Babel, Rendhika berkata hal pertama yang dibahas dalam kunjungan tersebut salah satunya adalah membahas revitalisasi hingga restrukturisasi Badan Otonom (Badom) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Sekaligus Ketua AMK Provinsi Bangka Belitung Depati Ghandi juga melakukan Mukerwil yang pertama,” ujar Rendhika, sepulangnya menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat di Pangkalpinang.
Sementara itu, bentuk support AMK Pusat untuk AMK Babel, Rendhika melanjutkan, diantaranya dalam membuka ruang spektrum-spektrum baru untuk dapat merangkul semua segmentasi anak muda dan khususnya di Bangka Belitung.
AMK, kata Rendhika, yakni pada prinsipnya melakukan langkah-langkah elektoral yang pararel sehingga yang menjadi kebijakan PPP pastinya akan menjadi kerangka dasar AMK untuk bergerak.
Dikatakan Rendhika, AMK merupakan anak kandung dari PPP. Oleh karena itu, ia berkata apa yang menjadi prioritas PPP merupakan gerakan utama AMK sendiri. Sehingga AMK diharapkan akan mandiri dan bergerak organik.
“Sehingga fleksibilitas dalam menerjemahkan visi misinya target-target di pimpinan nasional itu dapat diterjemahkan dan disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing,” pungkasnya.
Disinggung perihal persiapan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, dan siapa kader AMK Babel yang akan dicalonkan, Rendhika menjawab tentunya memiliki karakter dan dapat disesuaikan dengan fashion yang ada di Bangka Belitung.
“Disini Bangka Belitung kami mendengar bahwa 82 persen itu muslim dan hampir 52 persen itu milenial. Sehingga ruang-ruang milenial tersebut harus disesuaikan dengan fashion yang ada di Bangka Belitung,” kata Rendhika. (hjk)