PANGKALPINANG – Dalam acara Ngobrol Bareng Alumni “Tribute to One Earth: IA Babel Mendukung G20”, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin, mengungkapkan salah satu keinginannya untuk Babel mengenai even internasional, The Group of Twenty (G20), pada September mendatang di Pulau Belitung.
“Bagi kita sustainable development itu memang harus diinterpretasikan dengan realita Indonesia. Saya melihat, Bangka Belitung ini menjadi sebuah contoh yang harus sustainable-ya tercapai. Tapi development-nya jangan sampai ketinggalan. Nah, bagaimana kita mau develop kalau kita nggak punya modal?” ujar Ridwan pada acara ngobrol bareng alumni IA ITB, di Ruang Rapat Utama PT Timah, Sabtu (18/6/22).
Menurutnya, ketika fokus dengan pariwisata, konotasinya tidak harus menutup tambang timah. Jika ini terjadi, memang benar sustainable bisa tercapai, namun kata Pj Ridwan yang juga sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba), development-nya yang akan sulit.
“Nah sustainable-nya ini yang harus dikawinkan. Sederhananya saya ingin menggambarkan kepada dunia, bahwa di Babel ini, kita bisa memadukan industri pariwisata, perikanan, dan pertambangan. Saya berkeyakinan bahwa ini bisa hidup berdampingan,” katanya.
Semua permasalahan yang ada ini, perlu untuk didiskusikan lagi, dan dicari solusinya secara bersama-sama dengan para insinyur yang berkompeten di bidangnya, salah satunya para Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB).
Dalam acara ini, juga membahas tentang pertambangan timah yang ada di Babel, yang juga langsung menghadirkan Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto. Diskusi itu juga membahas isu lainnya dari bidang pertanian, hingga pendidikan (sekolah alam, pendidikan karakter, pendidikan untuk penyandang disabilitas).
Kemudian, ada pula penyerahan secara simbolis bantuan dana pendidikan, yaitu dana abadi IA ITB sebesar Rp50 juta, yang diserahkan kepada Ridwan Djamaluddin selaku Dewan Pengawas IA ITB, dan bantuan sosial pendidikan sebesar Rp10 juta untuk Yayasan Rumpun Kembang Ilalang (Sekolah Alam Pangkalpinang).
Penulis: Intan Pitaloka
Foto: Iyas Zi
Editor: Rangga