PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id – Pencapaian peringkat maupun prestasi atlet olahraga di Provinsi Bangka Belitung (Babel) disebut kian tergerus. Hal itu terlihat dari capaian peringkat dan prestasi atlet dari berbagai cabang olahraga dalam keikutsertaan pada kancah nasional atau pekan olahraga nasional beberapa tahun terakhir.
Disebut-sebut hal itu tidak lepas dari minimnya dukungan dana pemerintah daerah maupun stakeholder di daerah untuk bidang olahraga. Sehingga tidak menutup kemungkinan berdampak terhadap fasilitas penunjang olahraga, pembinaan atlet, hingga sumber daya manusia itu sendiri.
Guna mengurai problem tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Babel berinisiatif menyelenggarakan diskusi antar stakeholder dan pemangku kebijakan di Bangka Belitung, tak terkecuali para pelatih olahraga atau cabor maupun mantan atlet berprestasi dan komunitas olahraga di Bangka Belitung.
Tak ayal dalam diskusi tersebut, Anggota DPR RI Bambang Pati Jaya juga turut menyoroti soal dukungan stakeholder maupun pemerintah daerah dalam bidang olahraga. Ia ngaku kehadirannya itu merupakan perhatiannya terhadap bidang olahraga di Bangka Belitung.
Adapun dalam diskusi dengan tema ‘Olahraga Bangka Belitung, Prestasi atau Mati Suri?’ itu sebelumnya, bahwa terdapat dua hal yang disoroti dan disebut menjadi problem capaian prestasi olahraga di Babel, diantaranya soal pembinaan atlet dan dukungan anggaran pemerintah daerah.
“Khususnya di Bangka Belitung, perlu kerjasama agar bagaimana keterlibatan pemerintah daerah, dunia usaha hingga media. Tadi kritik saya bagaimana perhatian pemerintah dalam kebijakan anggarannya. Sehingga hal itu dapat mendukung pembinaan di dunia olahraga,” kata BPJ, sapaan akrabnya kepada wartawan.
BPJ menyebutkan, dukungan kebijakan anggaran untuk bidang olahraga di Bangka Belitung sejauh ini mengalami naik turun. Sehingga diperlukan keberpihakan atau dukungan kebijakan anggaran untuk dunia olahraga.
“Ini perlu dukungan kebijakan anggaran. Intinya begini, selama tidak ada dukungan anggaran dan kebijakan anggaran yang berpihak kepada olahraga maka dia akan begitu-begitu saja. Nol,” kata dia dalam diskusi tersebut.
Ketua KONI Bangka Belitung, Ricky Kurniawan mengaku optimistis bisa membawa keluar problem yang ada saat ini. Sejak enam bulan keberadaannya menahkodai KONI Babel, Ricky menekankan pihaknya berupaya membenahi apa yang menjadi permasalahan mengenai capaian prestasi olahraga dikancah nasional.
Di sisi lain, Ricky mengaku sejauh ini mengenai pembinaan atlet memang belum jalan sepenuhnya. Namun, katanya, KONI Babel saat ini terus melakukan pendataan terkait hal tersebut. Adapun baru-baru ini pembinaan dilakukan bagi guru-guru olahraga yang merupakan ujung tombak pembibitan awal para atlet.
“Dalam enam bulan ini kita berusaha mendata dulu, apa saja yang menjadi permasalahannya (capaian prestasi olahraga-red). Pertama tadi disebutkan masalah anggaran, masalah fasilitas dan pembinaan,” katanya.
“Kita optimistis barang ini bisa kita gotong dan kerjakan bersama-sama,” kata Ricky.
Anggaran untuk KONI Babel di tahun 2023 ditetapkan sebesar 11 Miliar. Menurutnya nilai anggaran tersebut jauh dari cukup. Dalam waktu dekat, Ricky pun menekankan akan segera memanggil selurus perwakilan cabor untuk memaparkan program kerja mereka masing-masing.
“Jadi kita bahas sama-sama. Minggu depan, saya akan memanggil selurus cabor untuk memaparkan program-program kegiatan untuk di tahun depan. Kita bahas sama-sama, yang paling mengerti pembinaan cabor itu sendiri,” ujarnya.
Narasumber yang hadir diantaranya Kabid Dispora Babel Harun, Harto hingga Ridwan Gunawan selaku pelaku olahraga atau mantan atlit berprestasi di Babel, Rudi Syahwani Siwo Babel, Kadin Babel Bahar Buasan dan narasumber lainnya. (hjk/dd)