PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id –
Masagus Hakim resmi ditunjuk sebagai Plt Direktur PDAM Tirta Pinang awal tahun 2023 lalu. Jabatan itu diembannya sekaligus menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.
Kehadirannya dikabarkan diminta untuk meningkatkan kinerja sekaligus mengatasi tata kelola pelayanan pendistribusian di perusahaan itu.
Sebelumnya posisi itu diisi oleh Ervany, menggantikan Zuniar Natjik yang kini ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana korupsi di PDAM Tirta Pinang.
Baca juga: Mantan Direktur PDAM Kota Pangkalpinang Resmi Ditahan
Lantas bagaimana upaya Masagus Hakim menuntaskan problem yang berlarut atas pengelolaan dan pelayanan distribusi air saat ini di Pangkalpinang?
Menjawab tantangan itu, Masagus Hakim menekankan upaya optimalisasi kini terus dilakukan dalam pembenahan jaringan distribusi air di Pangkalpinang. Hal itu guna memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan.
“Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengurangi tingkat kebocoran jaringan distribusi air untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Saat ini kita sedang menindaklanjuti laporan kebocoran pendistribusian dari warga,” ujarnya, Selasa (7/2/2023).
Hakim tak menampik sarana prasarana seperti jaringan pipa distribusi air telah usang dan perlu peremajaan. Pasalnya tingkat kebocoran jaringan pipa air bersih saat ini berada di angka 40 persen.
“Kebocoran jaringan distribusi air itu terjadi sekitar 30 hingga 40 persen. Standar tingkat kebocoran jaringan air itu 20 persen,” kata dia.
“Saat ini produksi air bersih kita itu sekitar 180 ribuan kubik per bulan,” ujarnya, seraya menyebutkan diperlukan juga revitalisasi terhadap meteran air.
Baca juga: PUPR Pangkalpinang Peroleh Rp 84 Miliar di 2023, Dialokasikan Segini untuk Penanganan Banjir
Tantangan lainnya, ia membeberkan minimnya kualitas hingga keahlian pada sumber daya manusia (SDM) di PDAM Tirta Pinang. Sebab, ditemukan adanya posisi yang diisi bukan dari keahliannya.
“Terus keahliannya, seperti dia memegang bagian bahan kimia itu ternyata bukan dari ahli kimia,” kata Hakim.
Di sisi lainnya, Hakim menargetkan produksi dan pelayanan distribusi air bersih akan lebih dioptimalkan di tahun 2023. Adapun untuk mudahkan pembayaran tagihan, pelanggan kini bisa melakukan pembayaran melalui perbankan atau Bank Central Asia (BCA).
“Target yang kedua untuk tingkat kebocoran distribusi air itu turun ke angka 20 persen,” pungkasnya. (hjk).