PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID –
Direktur RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, dokter Della Rianadita sebelumnya menyatakan sekaligus membantah dr. Kuncoro Bayu Aji, yang juga berstatus suaminya itu menerima gaji maupun insentif sepeserpun pada rumah sakit milik daerah yang dipimpinnya itu.
Namun pernyataan ini berbanding terbalik dengan temuan yang diperoleh Aksara Newsroom. Usut punya usut ternyata uang insentif dokter Kuncoro Bayu diterima sejak Desember 2023 di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang.
Berdasarkan dokumen pembayaran gaji inserif yang diterima Aksara Newsroom, Bayu menerima uang insentif sekitar Rp 20 juta per bulan. Tercatat, suami dari Direktur RSUD Depati Hamzah ini dibayar sejak Desember 2023.
Polemik ini tak lain buntut dugaan konflik kepentingan soal lawatan fellowship ke Cina, yang sebelumnya akan diisi oleh dokter tetap bernama Esa, namun akhirnya diganti dokter mitra yakni Kuncoro Bayu Aji. Keduanya merupakan dokter spesialis jantung.
Lawatan ini salah satunya upaya untuk memperoleh anggaran Rp17 miliar untuk penganggaran cathlab.
Pernyataan soal tidak ada insentif diterima dokter Kuncoro ini juga sebelumnya disampaikan oleh Plt Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dokter Tri Wahyuni, dalam rapat dengar pendapat komisi di DPRD Pangkalpinang.
Soal keberadaan dokter Bayu atau suaminya itu di RSUD, kata Della, klaimnya tak lain hanya diminta untuk membantu meloloskan syarat pengajuan pelatihan kardiologi intervensi ke Cina. Ia bilang tidak ada dokter Bayu menerima sepeserpun gaji maupun insentif.
Dalam waktu yang sama, kata dia, bahkan tidak ada orang yang dipinjam namanya tidak dibayar. Namun tidak demikian dengan suaminya, melainkan hanya berniat membantunya tanpa dibayar.
“Bagaimana dia mau nerima insentif dasarnya gajinya tidak ada dasar kontraknya,” kata dokter Della, Rabu (2/1).
“Enggak ada orang yang dipinjam namanya tanpa dibayar lo. Ada juga dokter cadangan bersedia lainnya Karina. Tidak ada (gaji-insentif). Bagaimana dia mau menerima insentif, sedangkan dasar kontraknya saja (gaji) tidak ada. Itu juga sudah dikupas BPK,” ujar dia, sebelumnya.
Namun saat dikonfirmasi kembali oleh Aksara Newsroom, tepatnya soal slip pembayaran gaji dokter Bayu, Della sendiri akhirnya tak menampik suaminya itu menerima gaji sejak 1 Desember 2023, meski dalam pernyataan atau wawancara sebelumnya membantah.
“Iya, memang tidak menerima sejak 8 Agustus 2022 sampai 1 Desember. Selama 16 bulan tersebut. Dibayar sejak 1 Desember 2022, itu diatur sesuai dalam kontraknya RSUD Depati Hamzah,” kata dokter Della, Senin sore (6/1/2024)
“Barulah tanggal 1 Desember 2023, SIP (Bayu) tersebut benar-benar dipakai, dan yang bersangkutan bekerja hadir aktif di RSUD DH karena sudah menerima kabar dr. Esa akan segera dipanggil sekolah,” kata Della, menjelaskan soal insentif itu setelah dikonfirmasi ulang sebelumnya.
Della juga tidak membantah soal nilai uang insentif yang diterimanya suaminya tersebut.
“Jika ditanya besarannya, setiap dokter mitra di RSUD DH memang diatur dari dahulu besarannya perbulan 20 juta sebelum dipotong pajak,” katanya
Pernyataan sebelumnya, Della menyebut tidak ada Bayu menerima gaji maupun insentif. Dalam waktu yang sama, kata dia, bahkan tidak ada orang yang dipinjam namanya tidak dibayar. Namun tidak demikian dengan suaminya, melainkan hanya berniat membantunya tanpa dibayar.
Dijelaskannya awal mula penerimaan insentif dan kapan dikontraknya Bayu, bahwasannya setiap dokter punya tiga surat tanda registrasi (str) ynag artinya bisa dipakai untuk buat tiga surat izin pratik (SIP). Artinya, kata dia, satu dokter bisa praktek di tiga tempat.
“8 Agustus 2022, saya minta dr. Kuncoro Bayu namanya dipakai di RSUD DH sebagai dokter jantung kedua agar bisa melengkapi syarat pengajuan. Artinya SIP dr. Kuncoro bayu saya tahan satu. Selama 8 Agustus 2022 – 1 Desember 2023, SIP dr. Kuncoro bayu dipegang RSUD DH,” katanya.
Meski sudah ada sejak 2022, Della menyebutkan, Bayu baru mulia menerimanya sejak Desember 2023. Ia mengatakan, melainkan hal itu semata-mata untuk berhemat lantaran kondisi keuangan tersisa 0 APBD.
Ia kembali melanjutkan, Kuncoro Bayu saat tanda tangan perjanjian dengan RSUD DH pada Agustus 2022 sudah berpraktik di dua tempat yaitu RSBT dan Klinik Salam Sarma.
“Jadi masih sisa satu SIP lagi. Selama 1 tahun SIP dr. Kuncoro bayu saya tahan di rsud DH, yang mana seharusnya bisa dipakai di RS lain untuk mencari uang. Namun saya tahan seakan-seakan kerja di RSUD DH agar selaras dengan dokumen pengajuan DAK saya,” katanya.
Berselang satu tahun, ujar dia, seharusnya SIP yang bersangkutan bisa dipakai mencari uang di tempat lain, akan tetapi ditahan oleh dirinya. Ia melanjutkan, 1 Desember 2023, barulah SIP tersebut benar-benar dipakai dan yang bersangkutan bekerja hadir aktif di RSUD DH. Adapun hal itu karena sudah menerima kabar dokter Esa akan segera dipanggil sekolah.
Desember 2023, lanjut Della, Kuncoro Bayu dibayar selayaknya dokter mitra lainnya di RSUD DH.
“Jika ini diterapkan di dokter lain, pasti dokter lain tidak mau SIP nya ditahan. Karana SIP adalah uang kasarnya. Karena bisa dipakai untuk bekerja di tempat lain,” ujar Della.
Adapun sebut dia, jika diterapkan di dokter lain, maka jejak 8 Agustus 2022 itu pasti dokter yang ditahan SIP meminta dibayar sejak saat itu juga.
“Tapi karena saya memberi pengertian kepada beliau tentang kondisi keuangan RS maka beliau memahami dan bersedia menolong. Makanya kalau saya harus menggaji dr. Kuncoro bayu sejak 8 Agustus 2022 bisa dibayangkan berapa uang yang saya hemat untuk RSUD DH,” katanya.
Penulis : Hendri J. Kusuma/Dede