PANGKALPINANG, AKSARANEWSROOM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung memanggil PT PLN Unit Induk Wilayah Babel untuk meminta klarifikasi perihal laporan masyarakat atas keluhan pelayanan kelistrikan atau pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Babel tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Herman Suhadi, didampingi Wakil Ketua Amri Cahyadi dan Ketua Komisi III Efredi Efendi, serta anggota Fraksi yang lainnya.
Pada kesempatan itu, DPRD mempertanyakan kepada pihak PT. PLN UIW Babel kendala yang terjadi sehingga dalam kurun waktu yang singkat PLN melalukan pemadaman listrik secara bergilir. Sehingga dampak pemadaman tersebut membuat masyarakat komplain, dan mengadukan hal ini ke Dewan Provinsi Babel.
“Bukankah pada waktu itu sebelum memasuki tahun 2022, pernah terjadi pemadaman yang cukup lama, karena adanya kerusakan pada mesin pembangkit, yang memerlukan pergantian. Dan Alhamdulillah kata Pak GM sudah selesai, tapi kenapa beberapa bulan kemudian di Februari kemarin itu terjadi lagi,” tanya Herman.
Herman menyebutkan akibat kejadian ini masyarakat bergejolak kembali. Sebab, kata dia, listrik adalah sumber yang menyangkut hajat orang banyak.
“Kita tahu persis, bahwa listrik salah satu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, karena di segala sektor menggunakan listrik,” katanya
Untuk itu Herman Suhadi dalam rapat dengar pendapat bersama anggota DPRD, mendesak PT. PLN agar jangan ada lagi pemadaman,
“Tidak lama lagi kita akan memasuki Bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, untuk itu sekali lagi saya katakan agar jangan lagi ada pemadaman, karena kalau sampai byarpet lagi, otomatis masyarakat akan bergejolak kembali,” tegas Herman
Sementara penjelasan General Manager PT. PLN Persero UIW Babel Amris Adnan mengatakan, bahwasannya PLN baru akan merencanakan agar kelistrikan di Wilayah Bangka Belitung tidak difisit, dengan cara membangun interkoneksi Sumatera Bangka.
“Kita sudah merencanakan agar kelistrikan di Bangka ini tidak difisit, oleh sebab itu kita bangun interkoneksi Sumatera Bangka melalui kabel laut dengan kekuatan 200 Megawatt,” jelas GM PLN Amris Adnan
Dengan alasan pandemi, dikatakan nya lagi, sehingga proyek interkoneksi ini terhambat karena terkendala mobilisasi tenaga kerja dan material.
“Rencana nya interkoneksi ini sudah beroperasi di Bulan Agustus 2021, namun karena terjadi Covid yang menghalangi dan terkendala mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi material, sehingga projek ini mundur,” ujarnya
Amris Adnan mengakui, jika saat ini PLN UIW Babel tidak mempunyai cadangan jika ada kerusakan disalah satu mesin, sehingga dengan tidak mau harus melakukan pemadaman.
“Jika terjadi satu saja mesin yang mengalami gangguan, maka kami tidak punya mesin pengganti, untuk mempertahankan kondisi kelistrikan. Sehingga yang terjadi pemadaman yang dirasakan masyarakat,” akunya
Lanjutnya, dengan jumlah cadangan daya yang semakin menipis, ternyata tidak mampu untuk memenuhi permintaan kelistrikan, apa lagi dengan pertumbuhan tambak udang yang semakin menjamur di Pulau Bangka, sehingga lebih banyak memerlukan sumber listrik.
“Seperti kita ketahui, tambak udang di Bangka ini tumbuh dengan pesat, sehingga menyebabkan cadangan daya di Bangka semakin tipis , sehingga dengan kondisi seperti ini, mengelola cadangan yang semakin menipis itu sulit bagi kami,” ungkapnya.