PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id — Pemkot Pangkalpinang meningkatkan target realisasi investasinya sebesar Rp 400 miliar dari tahun sebelumnya Rp 280 miliar. Sementara di tahun 2022, target nilai investasi ditargetkan yaitu sebesar Rp 600 miliar.
Adapun diketahui, di tahun 2021, nilai investasi Pemkot Pangkalpinang yang ada di Online Single Submission (OSS) RBA yaitu kurang lebih tercatat sekitar 3,3 triliun.
“Di tahun 2022 target nilai investasi kita sebesar 600 miliar. Sementara realisasi investasi targetnya sebesar 400 miliar,” kata Kepala DPMPTSP dan Naker Kota Pangkalpinang, Yan Rizana kepada Aksaranewsroom, Rabu (27/4/2022).
Disini lain, Pemkot Pangkalpinang terus membangun iklim investasi yang ramah untuk menggaet investor di Pangkalpinang. Yan berujar yang pertama soal legalitas dalam berinvestasi memberikan kemudahan bagi pelaku usaha maupun soal pemberian insentif.
“Untuk legalitasnya sekarang kami sedang melakukan mengajuan Perda terkait pemberian insentif/UU Investasi dan kemudahan berinvestasi perubahan dari Perda Nomor 5 Tahun 2019,” kata Yan.
Selain itu, DPMPTSP Pangkalpinang juga akan menggalakkan semacam wadah atau Forum Komunikasi Penanaman Modal, selain meningkatkan sarana prasarana atau kantor baru milik DMPTSP Pangkalpinang saat ini.
Hadirnya wadah itu, Yan berharap segala permasalahan yang ada di pelaku usaha dapat diketahui hingga diatasi. Misalnya, kata dia, persoalan bagaimana pola kerjasama antara pelaku usaha investasi yang besar dengan UMKM.
“Ini sangat dibutuhkan sekali (wadah-redd) karena seluruh stakeholder yang terkait dengan investasi wadah ini akan membahas seluruh permasalahan investasi yang ada, apa saja permasalahannya dan apa solusinya,” ujarnya.
Sementara untuk melihat keseriusannya berinvestasi di Pangkalpinang, DMPTSP Pangkalpinang akan melihat mulai dari laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) perusahaan atau pelaku usaha tersebut.
Dampak positif dengan hadir atau meningkatnya investasi di Kota Pangkalpinang, kata Yan, korelasinya pasti dengan penyediaan lapangan kerja baru hingga meningkatnya PAD di Pangkalpinang.
“Itu salah satu indikatornya. Selain itu juga akan meningkatkan PAD kita, perputaran uang atau nominalnya itu pasti akan besar yang akhirnya mempengaruhi perekonomian kita,” imbuhnya.
Penulis : Hendri J. Kusuma (dd)