TANJUNGPANDAN – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dikenal kaya akan sumber daya alam (SDA), yang tidak hanya di laut, tetapi juga di darat salah satunya kualitas kandungan material tanah liat yang luar biasa. Kondisi ini mampu dimanfaatkan oleh Darlan, pengrajin asal Belitung.Dengan keahliannya, tanah liat berbuah ladang pendapatan.
Bisnis yang ia geluti diberi nama Bica Ceramic, dengan rumah industri di Desa Batu Itam, Tanjungpandan. Dari bahan baku tersebut, Darlan telah banyak menghasilkan suvenir keramik dengan beragam ukuran, dan bentuk yang indah.
Kepiawaian Darlan dalam mengolah tanah menjadi nilai seni ini, menarik minat Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel Ridwan Djamaluddin. Bersama Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, ia mengunjungi rumah industri gerabah/keramik, Rabu (21/9/2022).
Di lokasi, hasil-hasil kerajinan dari para pengrajin dipamerkan. Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin kagum dengan hasil-hasil tangan pelaku usaha kreatif ini. Satu produk yang membuatnya kepincut, yakni diorama kue kroket yang sepintas mata sangat mirip dengan aslinya.
Ada pula diorama keindahan pantai Tanjung Tinggi dengan high angle view. Kemudian, yang juga sangat menarik ialah diorama pusat kota Tanjungpandan, yakni bundaran Batu Satam lengkap dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.
“Kerajinan berbahan baku lokal ini bagus, menampilkan tempat-tempat menarik di seputaran Belitung, juga oleh seniman-seniman lokal,” ujar Pj Gubernur Ridwan disela-sela kunjungan.
Ketika masyarakat sudah menunjukkan kreativitas, sudah sewajarnya dikatakan Pj Gubernur Ridwan, pemerintah turut berperan dalam menunjang usaha masyarakatnya. Dukungan berupa promosi, pemasaran, perlu dilakukan, sehingga peningkatan perekonomian dirasakan para pelaku usaha.
“Jadi, nanti kita akan dorong produk-produk seperti ini untuk digunakan secara masif. Minimal kita pemerintah memberikan suvenir keramik kepada para tamu-tamu,” katanya.
Tidak hanya membeli diorama kue kroket, Pj Gubernur Ridwan juga memboyong suvenir berbentuk hewan Tarsius. Satwa endemik yang juga dikenal di Babel dengan sebutan Mentilen itu diungkapkannya, akan dipajang di anjungan Babel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Saya kira itu penting untuk kita jadikan ikon, sekaligus dijadikan suvenir. Kita punya anjungan Bangka Belitung di Taman Mini, saya nanti mau pasang suvenir-suvenir di sana. Sebetulnya bayangan saya, nanti kita bisa menghiasi tiang-tiang anjungan itu dengan Tarsius, sehingga kelihatan menarik dan estetik,” katanya menambahkan.***