PANGKALPINANG, www.aksaranewsroom.id – Pemulihan dan pengelolaan area bekas tambang dibutuhkan langkah nyata serta komitmen yang selaras terhadap upaya reklamasi dalam menghijaukan kembali lahan pasca tambang tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
Menjawab upaya pemulihan lingkungan pasca tambang itu, PT Timah Tbk adalah salah satu emiten pertambangan yang konsisten memperhatikan kegiatan reklamasi terhadap wilayah-wilayah bekas lahan tambangnya.
“PT Timah Tbk sangat berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Program pengelolaan lingkungan pasca tambang yang dilakukan PT Timah Tbk diantaranya ialah reklamasi,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan saat dikonfirmasi pada akhir Januari 2023.
Baca juga: Pacu Pertumbuhan Kinerja Tahun 2023, PT Timah Konsisten Optimalkan Produksi dan Efisiensi Bisnis
Anggi menyatakan pemulihan sekaligus pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi komitmen Grup Holding Pertambangan MIND ID, baik itu reklamasi di laut maupun darat.
Capaian proses pemulihan lingkungan pasca tambang di tahun 2022, kata dia, PT Timah berhasil merealisasikan 100 persen rencana atau target reklamasi perusahaan baik di darat maupun di laut.
Dalam memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap pemulihan area pasca tambang di 2023, PT Timah Tbk berencana mereklamasi 400 hektar lahan pasca tambang.
“Reklamasi laut tahun 2023 akan menenggelamkan 1.920 unit artificial reef, melakukan restocking cumi, melakukan pemantauan kualitas laut, menanam mangrove, merestocking 1400 ekor kepiting bakau dan membuat penahan abrasi sepanjang 450 meter,” ujar Anggi.


Medio 2015-2022 PT Timah Tbk mencatatkan telah merealisasikan reklamasi darat seluas 2.829,49 hektar. Jenis tanaman untuk reklamasi beragam seperti fast growing maupun buah-buahan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan, PT Timah Tbk melibatkan masyarakat di wilayah operasional perusahaan,” kata dia.
Baca juga: Tahun 2023, TINS Targetkan Tenggelamkan Ribuan Artificial Reef
Anggi bilang, komitmen perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dianugerahi dua Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Di sisi lainnya, PT Timah bersama MIND ID terus melakukan beberapa program untuk mendukung pencapaian net zero emission (NZE) dengan pendekatan ekonomi sirkular.
“Selain melaksanakan reklamasi di konsesi perusahaan, PT Timah Tbk juga ikut berpartisipasi dalam program penghijauan yang dilakukan pemerintah daerah,” kata Anggi, seraya menyebutkan pengelolaan lingkungan melibatkan masyarakat di wilayah operasional.
Baca juga: Reklamasi Berkelanjutan di Wilayah Operasional, Komitmen PT Timah Jaga Kelestarian Lingkungan
Sulap lahan eks Tambang Jadi Kawasan Terintegrasi
PT Timah Tbk menyulap lahan bekas tambang yaitu Kampoeng Reklamasi Air Jangkang menjadi kawasan yang terintegrasi dengan mengusung konsep agro edu tourism. Di mana kawasan ini mengintegrasikan sektor pertanian, peternakan, agrowisata, wisata air, hingga Pusat Penyelematan Satwa (PPS).
Sementara di Kampoeng Reklamasi Selinsing yang dikelola PT Timah Tbk bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Jaya Selinsing, dijadikan tempat destinasi wisata baru yang berbasis agrowisata.
Ada banyak satwa yang dilindungi seperti berbagai macam jenis burung, kukang, buaya serta hewan-hewan lainnya di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang. Adapun terdapat tanaman sayur dengan konsep hidroponik, tanaman buah-buahan, pembibitan, kolam ikan, dan peternakan sapi.

Reklamasi revegetasi dilakukan dengan menanam tanaman seperti Sengon, Cemara Laut, Jambu Mete, kelapa sawit dan tanaman buah-buahan seperti Jeruk, Kelapa Hibrida, Durian, Alpukat, dan Sirsak.
Anggi berkata beberapa lahan reklamasi PT Timah Tbk telah dimanfaatkan warga untuk kegiatan perikanan seperti tambak ikan dan udang. Hal itu untuk mendorong upaya alih fungsi lahan menjadi area yang produktif. Adapun dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan, PT Timah Tbk melibatkan masyarakat setempat dengan menyesuaikan keterampilannya.
“Selain memberikan edukasi tentang pemanfaatan lahan pasca tambang, dengan dilibatkannya masyarakat secara langsung bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” katanya (hjk/dd)