PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.Id – Kesedihan mendalam masih membekas begitu dalam ingatan kedua orang tua almarhum Aldo, yang mana anaknya berakhir menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang beberapa waktu silam.
Penyebab kematian bocah berusia 10 itu masih menjadi misteri. Terakhir, orang tua almarhum Aldo telah melaporkannya perihal ini atas dugaan malapraktik ke Polda Bangka Belitung (Babel).
Dikonfirmasi Aksara Newsroom atas kelanjutan kasus itu, Jumat (15/3/2025) malam, Penyidik dari Polda Babel dikabarkan memutuskan mendatang langsung Majelis Disiplin Profesi (MDP) Kementerian Kesehatan.
Hal itu sebagai tindak lanjut dari proses penanganan atas laporan dugaan Malpraktik di RSUD Depati Hamzah.
“Rencana dalam waktu dekat penyidik akan mengundang Majelis Disiplin Profesi (MDP) untuk dimintai klarifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah ketika dikonfirmasi, Jumat (14/03/2025).
Menurut Fauzan, dipastikan dalam waktu dekat pihak MDP Kemenkes akan didatangkan ke Polda. Hanya saja, ia belum mengetahui secara rinci jadwalnya lantaran masih menunggu laporan dari pihak penyidik Polda Babel.
“Ya dalam waktu dekat. Rencananya kita menunggu dari penyidik,” ungkap dia.
Upaya mencari keadilan ini terus diperjuangkan oleh kedua orang tua almarhum. Adapun terakhir, 19 Februari 2025, keduanya mendatangi DPRD Babel untuk dapat mengawal kasus tersebut.
Dikutip Aksara Newsroom dari media mainstream, Yanto, selaku orang tua korban berharap pihak Polda Babel dapat dengan maksimal mengusut laporan dugaan Malpraktik di RSUD Depati Hamzah, sehingga diharapkan pula ditangan pihak Polda Babel kasus ini dapat selesai dan dapat mengungkap tabir dibalik kematian anaknya.
Adapun baru-baru ini orang tua dari almarhum Aldo kembali bersuara. Namun kali ini, ayahnya menyoroti kasus penanganan dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Direktur RSUD Depati Hamzah, dokter Della Rianadita, yang menyeret dokter Surya, seorang spesialis jantung tetap satu-satunya di RSUP Ir Soekarno Babel.
“Kasus ujaran kebencian yang dilaporkan oleh dokter Della begitu cepat ada tersangkanya. Sedangkan laporan saya ke Polda Babel sudah hampir tiga bulan lebih belum ada kejelasan,” ia menyesali.
“Sebagai masyarakat kecil, saya meminta keadilan kepada bapak Presiden Prabowo Subianto. Aga kasus dugaan malpraktik yang menimpa anak saya ada kejelasannya,” lanjutnya kepada wartawan.
Didampingi istrinya, Yanto menjelaskan, sebelumnya anak kandungnya yang berusia 10 tahun Aldo Ramadani tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.
“Anak saya sebelumnya tidak ada riwayat peyakit jantung. Di RSUD, Aldo di suntik berkali-kali oleh perawat. Sebelumnya anak kami masih bisa bicara lancar seperti biasa. Ketika saya menanyakan anak kami sakitnya apa kepada perawat tidak ada satupun yang mau mengatakan,” ujarnya
Sebagai informasi, pihak keluarga korban menduga adanya penanganan yang salah dari pihak RSUD, sehingga Aldo (10) harus kehilangan nyawa pada 1 Desember 2024 lalu.
Upaya konfirmasi atas dugaan malapraktik itu masih diupayakan Aksara Newsroom terhadap Direktur RSUD Depati Hamzah (hjk/dd)