https://aksaranewsroom.id/kontak/ https://aksaranewsroom.id/kontak/ https://aksaranewsroom.id/kontak/
  • Aksara Newsroom | Bertutur Dengan Data
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Newsroom
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 12, 2025
  • Login
Aksara Newsroom
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Aksara Newsroom
No Result
View All Result
https://aksaranewsroom.id/ https://aksaranewsroom.id/ https://aksaranewsroom.id/
ADVERTISEMENT

Prasasti Kota Kapur Ditulis dalam Aksara Pallawa dan Melayu Kuno, Berikut Penjelasannya

Redaksi Aksara by Redaksi Aksara
28 Desember 2021
0 0
A A
Share on FacebookShare on Twitter

AKSARANEWSROOM.ID – Prasasti Kota Kapur dikenal cukup luas sebagai prasasti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya kala itu, tepatnya ditemukan di sebuah desa yang terletak di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Prasasti Kota Kapur ditemukan oleh JK Van Der Meulen pada tahun 1892 di Desa Kota Kapur, yang pada waktu itu masuk dalam wilayah distrik Sungai Selan.

Prasasti yang menyerupai tugu itu ditulis dengan huruf Aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Diketahui pula, isi sepuluh baris pada Prasasti Kota Kapur diketahui tentang nama Sriwijaya sebagai Kedatuan besar di nusantara.

Sementara, bagian kesepuluh atau terakhir pada kalimat akhir prasasti disebutkan bhumi Jawa tidak tunduk pada Sriwijaya yang ditafsirkan oleh ahli sejarah sebagai kerajaan Tarumanegara di Jawa.

“Salah satu inti isi prasasti adalah tentang aturan barang siapa yang tunduk dan patuh pada Sriwijaya akan mendapatkan perlindungan dan hadiah dan barangsiapa yang tidak patuh akan mendapatkan hukuman dan disebut bahwa bhumi Jawa tidak tunduk pada Sriwijaya,” ujar Dato’ Akhmad Elvian, DPMP, Budayawan dan Sejarawan Bangka Belitung.

“Prasasti Kotakapur ditemukan oleh JK Van Der Meulen, kepala distrik Sungai Selan pada tahun 1892 di Desa Kota Kapur, yang pada waktu itu masuk dalam wilayah distrik Sungaiselan,” ungkap Sejarawan dan Budayawan Penerima Anugerah Kebudayaan itu kepada Aksara Newsroom.

Dia menuturkan temuan Prasasti Kota Kapur yang ditulis dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno itu, menunjukkan penyimpangan tradisi ortografi dari Pallawa-Sanksekerta ke tradisi Pallawa-Melayu Kuno.

“Hal ini menunjukkan kuatnya dominasi lokal Bangka, dan menjadi awal perkembangan bahasa Melayu Kuno, menjadi lingua pranca di nusantara yang kemudian berkembang menjadi bahasa melayu dan bahasa Indonesia yang kita kenal sekarang,” imbuhnya.

Akhmad Elvian berkata dari isi sepuluh baris Prasasti Kota Kapur dapat diketahui tentang nama Kedatuan besar di nusantara pada baris kedua, selanjutnya pada baris keempat diketahui tentang datu atau dato Sriwijaya dan baris kesepuluh tentang bala atau tentara Sriwijaya.

Pada kalimat akhir prasasti disebutkan bhumi Jawa tidak tunduk pada Sriwijaya yang ditafsirkan oleh ahli sejarah sebagai kerajaan Tarumanegara di Jawa.

Prasasti Kota Kapur juga berisi tentang ajaran Budha dan aturan-aturan dalam kehidupan masyarakat sehingga prasasti Kota Kapur seringkali disebut dengan piagam konstitusi.

“Berdasarkan temuan terakhir di Kota Kapur yaitu prasasti Kota Kapur II dan tertulis tentang Dhang Camwa Dimaharata yang menunjukkan bahwa Dhang Camwa adalah penguasa atau raja yang berkuasa di Kota Kapur Bangka,” jelasnya.

Kota Kapur Pusat Peradaban Bangka Lebih Tua Dua Abad sebelum Sriwijaya

Budayawan dan Sejarawan Akhmad Elvian berkata bahwa dapat disimpulkan berdasarkan temuan arkeologis di Kota Kapur seperti pada tiga sisa bangunan candi yang tidak utuh lagi, dimana potongan-potongan Arca Wisnu berlengan empat, terak bekas pembakaran logam, benteng tanah benteng kota dualapis, sisa sisa tonggak dermaga serta papan papan perahu dengan teknik kupingan pengikat, serta beragam perhiasan emas di sekitar candi terutama dekat peripih.

“Dapat disimpulkan bahwa pada abad 4-5 Masehi atau 2 abad sebelum kejayaan Kedatuan Sriwijaya, peradaban Bangka di Kota Kapur sudah sangat maju,” ungkapnya.

Foto : Candi I Kota Kapur/Kemendikbud

Berdasarkan bentuk Candi dan Arca Wisnu yang ditemukan, katanya, menunjukkan bahwa masyarakatnya sudah memeluk agama Hindu aliran Waisnawa dan dari temuan perhiasan emas di bagian pripih candi diketahui bahwa candi berfungsi sebagai makam orang penting atau bangsawan hal ini diketahui dari perhiasan emas berbentuk kura kura.

Jenis candi adalah berbentuk mendapa sehingga bagian atas candi saat ini tidak ditemukan lagi karena rusak oleh faktor alam dan manusia. Dari temuan bekas dermaga dan papan perahu, kata Budayawan dan Sejarawan itu, dapat dipastikan keletakan Kota Kapur yang strategis sebagai pelabuhan karena terletak di Muara Sungai Menduk dekat Selat Bangka.

Foto : Candi II Kota Kapur/Kemendikbud

“Yang merupakan alur perdagangan dunia (the favorite commercial coast) dan Kotakapur merupakan satu kota pelabuhan pengumpul atau feeder point yang berfungsi memasok bahan kebutuhan ekspor seperti Lada, gaharu, kemenyan, Pinang, Timah, lilin madu, dan kayu wangi (Gonstilus Bancanus) yang merupakan komoditas di Pulau Bangka,” ungkapnya.

Baca juga : Menelisik Jalur Rempah-rempah di Pulau Bangka, Diawali dari Kota Kapur

Pelabuhan Kota Kapur juga menunjukkan bahwa pulau Bangka sudah melakukan hubungan dagang dengan dunia luar dengan benteng tanah sebagai pusat pertahanan kekuasaan dan pemukiman masyarakatnya.

Hubungan dagang dengan dunia luar tampak dari terak bekas pembakaran logam atau pembuatan komoditas barang dari perunggu dan temuan pecahan pecahan keramik dari berbagai masa.

“Pada abad ke 7 masehi (Paruh Terang Wulan Waisaka 608 Saka), Kota Kapur menjadi salah satu Mandala dari Kedatuan Sriwijaya dan menjadi salah satu kota dagang dari Sriwijaya,” ujar Dato Akhmad Elvian, Sejarawan dan Budayawan Penerima Anugerah Kebudayaan tersebut.

Penulis : Hendri Kusuma/Dede

ShareTweetSend

Related Posts

Penambangan Timah di Bangka Belitung, Harmonisasi Keberagaman Etnis yang Terjaga

Penambangan Timah di Bangka Belitung, Harmonisasi Keberagaman Etnis yang Terjaga

by Redaksi Aksara
3 Februari 2025
0

PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID -- Bangka Belitung penghasil timah terbesar Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, juga memiliki sejarah peradaban...

Menengok Keberadaan Burung Pergam Bangka Ada Sejak Abad 19

Menengok Keberadaan Burung Pergam Bangka Ada Sejak Abad 19

by Redaksi Aksara
6 Januari 2025
0

BANGKA, AksaraNewsroom.ID - Keberadaan burung pergam di Pulau Bangka ternyata sudah tercatat sejak lama. Burung pergam digambarkan memiliki ukuran tubuh...

Gandeng Xinyi Glass untuk Pengembangan Industri Kaca, Komitmen TINS Dukung Hilirisasi di Tanah Air

Gandeng Xinyi Glass untuk Pengembangan Industri Kaca, Komitmen TINS Dukung Hilirisasi di Tanah Air

by Redaksi Aksara
26 November 2024
0

GRESIK, AksaraNewsroom.ID - Kementerian Investasi dan Hilirisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus fokus dalam melaksanakan upaya dalam mendukung pertumbuhan...

Load More
Next Post
Berawal Tarik Kendaraan Berujung Dilaporkan, PT Adipati dan BAF Dipanggil Ke Kemenkumham Babel

Berawal Tarik Kendaraan Berujung Dilaporkan, PT Adipati dan BAF Dipanggil Ke Kemenkumham Babel

Indonesia Berada di Grup B Piala AFF U-23 2022, Satu grup dengan Malaysia

Indonesia Berada di Grup B Piala AFF U-23 2022, Satu grup dengan Malaysia

Indeks Pembangunan Manusia Kota Pangkalpinang Tertinggi di Provinsi Babel

Indeks Pembangunan Manusia Kota Pangkalpinang Tertinggi di Provinsi Babel

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Babel Naik 0,22 Poin pada 2021

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Babel Naik 0,22 Poin pada 2021

Prakiraan Cuaca Malam Pergantian Tahun 2021 di Babel, Diprediksi hanya Terjadi Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malam Pergantian Tahun 2021 di Babel, Diprediksi hanya Terjadi Hujan Ringan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

  • 5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

    5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bocah Perempuan Korban Diterkam Buaya Ditemukan di Dekat Perairan Jembatan Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitos Sentuh Kelamin Patung Victor Noir Cegah Kemandulan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hendra Ditemukan Tewas di Atap Rumah Warga di Perumahan Damai Lestari 5

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bocah 5 Tahun Diterkam Buaya Saat Mandi di Kolong Eks Tambang Timah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
adv adv adv
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

5 Smelter Timah Disita Kejagung Bakal Beroperasi Kembali, Dikelola BUMN Menugaskan PT Timah

23 April 2024
Bocah Perempuan Korban Diterkam Buaya Ditemukan di Dekat Perairan Jembatan Emas

Bocah Perempuan Korban Diterkam Buaya Ditemukan di Dekat Perairan Jembatan Emas

4 Februari 2025
Mitos Sentuh Kelamin Patung Victor Noir Cegah Kemandulan

Mitos Sentuh Kelamin Patung Victor Noir Cegah Kemandulan

20 Juni 2023
Hendra Ditemukan Tewas di Atap Rumah Warga di Perumahan Damai Lestari 5

Hendra Ditemukan Tewas di Atap Rumah Warga di Perumahan Damai Lestari 5

23 Februari 2025
Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya

Pemkot Pangkalpinang Terima 130 Kuota PPPK 2022, Ini Formasi dan Jadwal Pelaksanaannya

1
Larangan Ekspor Timah, Berdampak Terhadap Pelaku Usaha dan Perekonomian Babel?

Larangan Ekspor Timah, Berdampak Terhadap Pelaku Usaha dan Perekonomian Babel?

1
Tak Ditemukan Kerugian Negara, Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di DPC Demokrat Pangkalpinang Dihentikan

Tak Ditemukan Kerugian Negara, Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di DPC Demokrat Pangkalpinang Dihentikan

1
Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Pangan di Babel, PT TAM Siapkan Perkebunan Cabai dan Jagung

Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Pangan di Babel, PT TAM Siapkan Perkebunan Cabai dan Jagung

1
Sepulang Liburan di Pulau Ketawai, Kapal Ditumpangi Wisatawan Alami Kerusakan Mesin di Laut

Sepulang Liburan di Pulau Ketawai, Kapal Ditumpangi Wisatawan Alami Kerusakan Mesin di Laut

12 Mei 2025
Penjelasan Thorcon Soal Izin Tapak PLTN Pulau Gelasa, Tegaskan Masih Berproses di Bapeten dan Sesuai Ketentuan

Penjelasan Thorcon Soal Izin Tapak PLTN Pulau Gelasa, Tegaskan Masih Berproses di Bapeten dan Sesuai Ketentuan

12 Mei 2025
Dilaporkan Bos Tambang, Anggota DPRD Babel Ancam Tuntut Balik dan Beberkan Hal Ini

Dilaporkan Bos Tambang, Anggota DPRD Babel Ancam Tuntut Balik dan Beberkan Hal Ini

11 Mei 2025
Komentari Indikasi Pungli di Wilayah IUP PT Timah, Anggota DPRD Babel Ini Berujung Dilaporkan Bos Tambang

Komentari Indikasi Pungli di Wilayah IUP PT Timah, Anggota DPRD Babel Ini Berujung Dilaporkan Bos Tambang

11 Mei 2025
ADVERTISEMENT

Tags

ADV Advertorial Algafry Rahman Bangka Bangka Barat Bangka Belitung Bangka Selatan Bangka Tengah Bawaslu Belitung Beltim BSB BUMN Bupati Bangka Tengah DPRD DPRD Babel Erzaldi Rosman Djohan IUP Kapolda Babel Koba KPU Lingkungan MIND ID Mobil Sehat PT Timah Tbk Molen Nelayan Pangkalpinang Pangkalpinang PDIP Pemilu 2024 Pemkab Bangka Tengah Pemkot Pangkalpinang Pemprov Babel Pilgub Babel Pilkada 2024 Pj Gubernur Babel Polda Babel Politik Program CSR PT Timah Tbk PT Timah PT Timah Tbk Safrizal Zakaria Ali Timah TINS UMKM
  • Aksara Newsroom | Bertutur Dengan Data
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Newsroom
  • Pedoman Media Siber

PT. AKSARA MEDIA INDONESIA - All rights reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Lingkungan
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Makro
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Destinasi
    • Kuliner
    • Budaya
    • Humaniora
  • Olahraga
  • Lokal Newsroom
    • Pangkalpinang
    • Bangka Tengah
    • Bangka
    • Belitung
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
  • Newsroom
    • Newsroom
    • Kontak
    • Disclaimer
  • Aksara Newsroom | Bertutur Dengan Data

PT. AKSARA MEDIA INDONESIA - All rights reserved